Rabu 25 Oct 2017 14:25 WIB

12 Kota Sepakat Hanya Beli Bus Listrik Mulai 2025

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bus listrik. Ilustrasi
Foto: Mashable
Bus listrik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 kota besar di dunia membuat kesepakatan bersama untuk membeli bus listrik saja mulai tahun 2025. Kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Deklarasi Bus Bersih C40.

Inisiatif itu dicanangkan sejak tahun 2015 oleh C40, sebuah koalisi internasional kota-kota yang dibentuk untuk mengurangi emisi berbahaya dan memerangi perubahan iklim.

Resolusi tersebut diadopsi Wali Kota London, Paris, Los Angeles, Barcelona, Kopenhagen, Quito, Vancouver, Cape Town, Mexico City, Seattle, Milan, dan Auckland. Para pemimpin kota tersebut juga berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk menciptakan zona emisi nol yang signifikan di dalam kota mereka pada tahun 2030.

Dikatakan bahwa mereka akan mencapai target dengan berkolaborasi bersama penyedia layanan transportasi umum untuk melakukan fase nol emisi lebih banyak. Serta mendorong penumpang sehari-hari untuk menggunakantransportasi umum sebagai alternatif. Kota-kota tersebut akan melaporkan kemajuan mereka secara terbuka setiap dua tahun sekali.

Ikrar tersebut merupakan berita bagus bagi pembuat bus listrik seperti Proterra, yang telah memantapkan dirinya sebagai pemimpin di kendaraan ramah lingkungan. Mereka baru-baru ini mengklaim salah satu kendaraannya mampu melaju lebih dari 1.000 mil dengan satu kali pengisian bahan bakar listrik.

Divisi truk dan bus Volkswagen Group juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk bus listrik baru dari merek MAN dan Scania-nya. Bus ini dijadwalkan meluncur di pasar Eropa tahun depan.

Los Angeles, salah satu kota C40 yang ikut kesepakatan tersebut, sudah menyusun langkah untuk armada kendaraan listrik. LA Metro memesan 95 bus listrik dari merek New Flyer of America dan BYD awal musim panas ini.

Jaminan emisi nol adalah satu lagi pukulan bagi mesin pembakaran tradisional. Yang disiapkan untuk dihapus sepenuhnya. Negara-negara seperti Cina, Inggris, dan Prancis telah menggariskan rencana untuk melarang pembelian kendaraan gas dan diesel. Industri otomotif merespons inisiatif tersebut dengan mulai menyiapkan lini produk elektrik mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement