Sabtu 14 Oct 2017 06:48 WIB

Persaingan Point Guard, SM Pertamina Kian Ketat

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Pemain anyar Satria Muda Pertamina Christian Gunawan bersama Erick Thohir
Foto: Istimewa
Pemain anyar Satria Muda Pertamina Christian Gunawan bersama Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina baru saja merekrut pemain baru. Kedatangan Christian Gunawan, point guard bertalenta yang merupakan motor permainan dari tim basket Universitas Pelita Harapan (UPH), semakin meramaikan persaingan di posisi pengatur serangan tim yang bermarkas di Kelapa Gading Jakarta Utara ini.

Sebelumnya, juara Reguler Indonesia Basketball League (IBL) musim lalu ini telah memiliki dua point guard yakni Hardianus Lakudu dan Audy Bagastyo Arizanugra. Dengan tambahan Coke ,begitu sapaan akrab Christian Gunawan, kini SM Pertamina memiliki tiga point guard. 

Mereka bertiga akan bersaing ketat untuk memperebutkan tempat untuk menjadi pelapis point guard asing SM Pertamina, Kevin Bridgwaters. "Ketiganya memiliki peluang sama besar untuk menjadi pelapis point guard asing kita, Kevin Bridgwaters yang pastinya lebih berpengalaman,” kata Pelatih SM Pertamina Youbel Sondakh ketika berbincang dengan Republika, beberapa waktu lalu. 

Meski Coke pemain muda dan baru bergabung bersama SM Pertamina, menurut Youbel, pengalaman bermain basketnya tidak kalah dengan point guard lainnya. “Selain menjadi andalan di kampusnya UPH, Dia juga berpengalaman bermain di divisi satu. Ini sangat membantu baginya untuk beradaptasi dengan tim,” ujar Youbel. 

Untuk mendapatkan tempat utama dan menjadi pilihan pelatih, Coke harus bekerja keras. Sebab, dua point guard yang telah lebih dulu memperkuat SM Pertamina memiliki kemampuan dan kecepatan yang baik. 

Bahkan, Hardianus Lakudu, yang direkrut dari Hangtuah Sumsel pada Oktober 2013 lalu, kini sudah mampu menembus Tim Nasional Indonesia. Ketika itu, Hardianus direkrut untuk mendampingi Faisal Julius Ahmad. 

Kepindahan Hardianus ke SM Pertamina bahkan harus ditukar dengan tiga pemain ke klub Hangtuah Sumsel, yakni Frida Aris Susanto, Bayu Anggara dan Firdaus Julius Ahmad. Kala itu SM Pertamina merekrut Hardianus dengan alasan kemampuan kecepatan Hardianus yang dibutuhkan untuk skema serangan dan pemain ini juga diharapkan menambah statistik assist bagi tim yang saat itu dilatih Cokorda Raka Satria Wibawa.

Seiring perjalanan waktu, kini Hardianus telah membuktikan dia layak menjadi pilihan utama untuk menjadi pendamping point guard asing SM Pertamina, Tyrek Jewel, pada musim lalu. Penampilan cemerlang membuat dirinya masuk tim nasional Indonesia saat SEA Games 2017. Bersama tim Merah Putih,Hardianus berhasil mempersembahkan medali perak.

Tahun lalu, Audy Bagastyo menjadi pilihan ketiga bagi pelatih SM Pertamina setelah Jewell dan Hardianus. Namun bukan tidak mungkin tahun ini, pemain kelahiran Bogor, 20 Agustus 1993, ini bisa menembus ke level terbaiknya. 

Saat uji coba Internasional SM Pertamina beberapa waktu lalu, baik di Taiwan maupun di Singapura, Youbel lebih memberikan kesempatan padanya untuk mengasah kemampuannya. Egha, sapaan akrab Audy, pun tak menyia-nyiakan kepercayaan pelatih ini. 

Meski harus menghadapi pemain asing di laga internasional, pemain jebolan Perbanas ini, mampu menunjukkan kemampuannya, dengan mencetak angka ataupun melakukan assist bagi tim SM Pertamina.

Menurut Youbel, ketiga point guard lokal yang dimiliki SM Pertamina ini memang mempunyai kesamaan. Dia menyebutkan ketiganya sama-sama punya kecepatan, mereka juga memiliki karakter semangat dan tidak mudah menyerah saat bermain. 

“Kami butuh pemain type fighter dan hustle, pemain petarung yang semangatnya tinggi dan tidak mudah menyerah. Jika ini sudah dimiliki maka kita akan lebih mudah untuk membentuk pemain tersebut, karena dalam dirinya sudah ada keinginan kuat untuk maju,” kata dia. 

Youbel menuturkan karena memiliki tipe yang hampir sama, penentuan pemain yang akan lebih sering dimainkan tergantung kesiapan setiap pemain. Selain itu, Youbel berharap mereka memiliki kemampuan lebih seperti unggul dalam akurasi tembakan, baik tiga maupun dua angka, atau dapat menusuk kedalam pertahanan lawan. 

Menanggapi persaingan ketat di klub barunya untuk posisi point guard, Coke justru merasa tertantang dan mengaku sudah siap menghadapi persaingan tersebut. Bagi dia, banyaknya pemain muda di tim justru menjadi salah satu alasan memilih bergabung dengan Satria Muda Pertamina.

“Senang juga rasanya karena di sini juga banyak teman-teman dari UPH (yang bermain di SM)," kata pemain kelahiran 4 Mei 1994 ini.

Coke, yang telah membantu UPH menjuarai Liga Mahasiswa dua tahun berturut-turut pada 2015 dan 2016 ini, sudah dimainkan saat SM Pertamina melakukan laga ujicoba melawan NSH Jakarta di Mahaka Square, Kelapa Gading, pada Rabu (11/10) sore. Dalam laga yang dimenangkan SM Pertamina tersebut, Coke tampil percaya diri dan cepat beradaptasi dengan tim.

Youbel mengatakan SM memberikan kesempatan pada para pemain muda karena sejumlah pemain senior masih masa pemulihan usai memperkuat tim nasional Indonesia. Mereka yakni Arki Dikania Wisnu, Christian Ronaldo Sitepu, Hardianus Lakudu dan Kevin Jonas Sitorus saat masih masa pemulihan. 

“Dalam laga ujicoba ini kita fokuskan untuk akurasi tembakan baik dua maupun tiga angka" terang Youbel,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement