Rabu 13 Sep 2017 07:13 WIB

Rektor UIN Ar-Raniry Beri Pembekalan Peserta KPM

Suasana pembekalan peserta kuliah pengabdian masyarakat (KPM)  UIN Ar-Raniry.
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Suasana pembekalan peserta kuliah pengabdian masyarakat (KPM) UIN Ar-Raniry.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 333 peserta kuliah pengabdian masyarakat (KPM) regular gelombang II Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry diberi pembekalan oleh Rektor Prof Dr H  Farid Wajdi Ibrahim MA, Selasa (12/9/2017) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Darussalam, Banda Aceh.

Dalam sambutannya saat membuka coaching (pembekalan), Rektor mengumpamakan coaching ini seperti manasik bagi jamaah calon haji. Jamaah harus memahami wajib dan rukun sebelum melakukan ibadah, maka perlu dilakukan manasik. Bagi peserta KPM, coaching ini tujuannya untuk memberikan pembekalan agar peserta mengetahui tujuan dari pada KPM itu sendiri.

“Sebelum ditempatkan di gampong-gampong, peserta terlebih dahulu diberi pembekalan dengan berbagai materi, agar mereka tahu tugas dan kewajibannya masing-masing ketika berada bersama masyarakat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/9).

Farid menyebutkan, KPM kali ini ada yang ditempatkan di sekitar perkotaan seperti di kecamatan Darussalam dan Ingin Jaya Aceh Besar. Ada juga yang ditempatkan di  gampong-gampong di wilayah pedalaman seperti kecamatan Tangse dan Tiro kabupaten Pidie. Berbagai pengamalan akan ditemukan di sana.

Menurutnya, pengalaman yang berkesan itu biasanya khusus bagi yang bertugas di  wilayah pedalaman di mana masyarakat masih sangat menghargai dan terbantu dengan kehadiran mahasiswa. Apalagi peserta KPM ini dapat membawa dan memberikan hal yang baru untuk membantu dan pengembangan sumber daya manusia  (SDM). Minimal dapat tampil lebih dari masyarakat setempat atau mahasiswa KPM lainnya, bukan malah sebaliknya.

“Tampil beda merupakan hal yang luar biasa, apalagi dapat mempertahankan cita baik UIN Ar-Raniry akan membuat kami bangga. Mahasiswa UIN Ar-Raniry minimal sekali bica baca Alquran dan bisa baca doa. Terlebih jika bisa mengajar baca Alquran,  membantu tengku-teungku ditempat pengajian gampong, serta harus ikut serta pada kegiatan keagamaan lainnya bersama masyarakat,” kata Farid.

Dia menekankan, untuk melakukan sesuatu jangan merasa minder dengan IQ atau kecerdasan intelektual yang dimiliki. IQ cukup 1 persen saja tapi kemauan dan keseungguhan harus mencapai 99 persen, maka akan meraih kesuksesan dengan kesunggungguhannya. Orang yang hebat dan berhasil itu adalah orang yang sungguh-sungguh.

“Semuanya butuh proses, tidak ada yang instan di dunia ini untuk mencapai suatu yang hebat. Teruslah berbuat dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kerena pengabdian ini adalah bagaimana mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah ke lingkungan masyarakat,” imbuh Farid Wajdi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M) Drs HM Jakfar Puteh MPd menyebutkan, peserta KPM gelombang ini sebanyak 333 orang. Mereka terdiri dari 190 laki-laki dan 143 perempuan. Kali ini lebih banyak laki-laki, berbeda dengan beberapa gelombang sebelumnya.

Peserta KPM gelombang ini akan ditempatkan di  59 gampong di lima kecamatan. Rinciannya adalah: kecamatan Tangse sebanyak 28 gampong, Tiro di 19 gampong, kecamatan Darussalam, Ingin Jaya dan Arongan Lambalek masing-masing dipilih tiga gampong. “Di tiap-tiap  gampong tersebut akan ditempatkan  6-7 peserta KPM,” kata dia.

Jakfar menambahkan, peserta KPM akan diantar  ke lokasi pengabdian pada 18 September 2017.  Untuk kabupaten Pidie dijadwalkan akan diserahkan langsung oleh rektor dan diterima oleh Bupati Roni Ahmad atau akrab disapa Abusyikm di halaman kantor Bupati. Sementara untuk Aceh Besar akan diserahkan oleh Dekan FTK dan dijadwalkan juga diterima oleh bupati Aceh Besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement