REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Para siswa SMP Islam Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) dan SMK Lingga Kencana Depok menggelar aksi peduli Muslim Rohingya. Mereka mengumpulkan donasi, baik dari kalangan siswa SMP Islam YKS dan SMK Lingga Kencana maupun aksi turun ke jalan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang melintas di depan Sekolah YKS, Jalan Raya Mukhtar, Parungbingung, Depok.
Kegiatan Peduli Rohingya itu dikoordinasikan oleh pengurus OSIS SMP Islam YKS dan SMK Lingga Kencana. Aksi Peduli Rohingya itu dilaksanakan Jumat dan Sabtu, 8 dan 9 September 2017.
Pembina OSIS SMK Lingga Kencana Rihadi BS mengatakan Aksi Peduli Muslim Rohingya itu bertujuan melatih para siswa untuk meningkatkan rasa peduli kepada sesama Muslim khususnya mereka yang menderita. “Umat Muslim Rohingya, termasuk anak-anak, saat ini menghadapi cobaan yang sangat berat. Mereka mengalami penindasan bahkan pembantaian. Karena itu, sudah sepatutnya sesama Muslim saling membantu,” kata Rihadi saat ditemui Republika.co.id, Sabtu (9/9).
Dana yang terkumpul diserahkan oleh Ketua OSIS YMP Islam YKS Raply Saputra dan Ketua OSIS SMK Lingga Kencana Asep Awaludin kepada Ketua Karang Taruna Kota Depok Ansori di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok, Senin (11/9). “Selanjutya dana tersebut disampaikan kepada Komite Kemanusiaan Kota Depok, untuk disalurkan kepada pengungsi Rohingya melalui lembaga yang berwenang,” kata Rihadi, Senin (11/9).
Ia mengemukakan, bukan baru sekali ini para siswa SMP Islam YKS dan SMK Lingga Kencana melakukan aksi sosial. “Sebelumnya, para siswa SMP Islam YKS dan SMK Lingga Kencana juga melakukan aksi sosial ketika terjadi musibah atau bencana alam. Salah satunya adalah ketika terjadi musibah banjir di Garut, Jawa Barat, beberapa bulan lalu,” tuturnya.
SMP Islam YKS dan SMK Lingga Kencana berada di bawah naungan Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang beralamat di Jalan Raya Mukhtar, Kampung Parungbingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. YKS juga membawahi Madrasah Ibtidaiyah (MI).
YKS mungkin model satu-satunya yayasan di Indonesia bahkan di dunia yang menanggung biaya pendidikan anak-anak yatim warga kampung tersebut dari jenjang SD sampai tamat SMA. Begitu ada seorang suami warga Kampung Parungbingung yang meninggal, secara otomatis anak-anaknya menjadi tanggungan YKS. Mereka dibiayai sekolah sampai tamat SMA. Mereka juga mendapatkan santunan Lebaran Yatim (10 Muharran), Idul Fitri dan momentum lainnya.
Dana utama untuk operasional YKS berasal dari masyarakat Parungbingung. Adapun dana tambahan berasal dari sponsor atau perusahaan yang sifatnya tidak mengikat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
