Sabtu 09 Sep 2017 19:38 WIB

Audisi Djarum Jadi Ajang Unjuk Kemampuan Pelatih Daerah

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017.
Foto: Erik Purnama Putra/ Republika
Salah satu peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pemandu bakat PB Djarum meloloskan 112 atlet dalam babak Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Pelatih sekaligus pemandu bakat PB Djarum, Fung Permadi mengatakan, setelah bertanding tiga kali, pihaknya akhirnya mencoret 27 atlet dengan berbagai pertimbangan. Pada audisi kali ini, PB Djarum membahi empat kategori, yaitu U-11 dan U-13 Putri, serta U-11 dan U-13 Putra.

Menurut Fung, tim pemandu bakat harus saling berdebat untuk menentukan atlet siapa saja yang layak lolos. "Yang lolos selanjutnya, kita memang persiapkan ada beberapa pertimbangan tambahan, selain di antara teknik dasar bulutangkis, juga semangat juang menjadi pertimbangan," ujar Fung di GOR Jati, Kudus, Sabtu (9/9).

Menurut Fung, tim pemandu bakat juga mempertimbangkan hasil pertandingan untuk memilih atau mencoret atlet bulutangkis. Dia menuturkan, jika ada yang menang tiga pertandingan beruntun maka dipertimbangkan lolos, meski bakatnya sempat tidak terpantau tim. Adapun yang digugurkan lantaran pertimbangan karena bermasalah dari sisi teknik.

Fung menerangkan, mereka masih harus dua kali bertanding pada Ahad (9/9), untuk menentukan kelolosan ke tahap berikutnua. "Besok kita tentukan lagi siapa yang berhak melaju ke babak karantina," kata mantan pebulutangkis Indonesia dan Taiwan tersebut.

Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan mengatakan, pelaksanaan audisi bulutangkis mampu merekatkan hubungan antara atlet muda dan orang tuanya. Dia menuturkan, para atlet itu berasal dari berbagai daerah dan berkumpul untuk mengadu nasib menjadi pebulutangkis profesional.

"Paling menarik ortu saling ngobrol, ada yang dari Lombok, Palembang. Di sisi lain, anak-anak saya lihat baru sebentar tapi sudah bermain berkelompok. Jauh-jauh dari Kalimantan, Manado, alhamdulillah kita saksikan ortu dukungannya hebat," ujat Budi.

Dia mengaku, kegiatan Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 juga menjadi ajang bagi pelatih-pelatih daerah untuk membuktikan kemampuannya. Dengan saling bertemu satu sama lain, sambung dia, pelatih itu bisa saling mengukur kemampuan dalam mendidik atlet binaannya di ajang nasional.

"Saya banyak dialog dengan ornag tua dan pelatih, dan memberikan masukan ke depannya. Audisi ini juga dibilang mereka yang dinanti-nantikan sebagai sesuatu pembuktikan para pelatih daerah untuk menjadikan anak-anaknya naik ke pentas nasional melalui Audisi Djarum," ujar Budi.

Sebelumnya, Ketua Tim Pencari Bakat Audisi PB Djarum, Christian Hadinata menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua, yang jauh-jauh datang ke Kudus untuk mendukung kegiatan anak-anaknya. Menurut dia, orang tua menjadi motivator utama bagi sang anak dalam meneliti karier menjadi atlet yang dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia.

"Sepanjang proses audisi, para orang tua tak henti-hentinya memberikan semangat bagi anak-anak mereka," ujarnya.

Christian menuturkan, dari audisi di Kudus didapat 29 peserta yang lolos ke tahap final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Mereka terdiri dua orang kategori U11 Putri, dua orang U13 Putri, empat orang U11 Putra, dan empat orang U13 Putra. Selain itu, kata dia, Tim Pencari Bakat juga memberikan 17 orang super tiket pilihan untuk bergabung dengan 12 orang yang lolos ke tahap final.

Menurut Christian, peraih tiket ke final dari Kudus itu akan bertemu dengan peraih tiket dari Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Cirebon, Solo Raya, Purwokerto, dan Surabaya. Secara total, ada 139 talenta bulutangkis muda yang akan bertemu di babak final. "Sejak awal audisi hingga fase terakhir, tercatat sebanyak 4.058 bibit pebulutangkis mengikuti seleksi. Semoga final audisi bisa menghasilkan pebulutangkis berkualitas super yang diharapkan makpu menjadi penerus tradisi juara dunia bagi Indonesia di masa depan," tutur Christian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement