Senin 04 Sep 2017 15:02 WIB

UAD Dampingi Warga Gunungkidul Olah Cokelat dan Labu Kuning

Wakil Rektor 4 UAD, Prof Sarbiran, saat mengunjungi lokasi KKN PPM UAD di Desa Ngoro-Ngoro, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Kamis (31/8).
Wakil Rektor 4 UAD, Prof Sarbiran, saat mengunjungi lokasi KKN PPM UAD di Desa Ngoro-Ngoro, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Kamis (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua lokasi KKN PPM UAD baru-baru ini dikunjungi oleh Wakil Rektor 4, Prof Sarbiran. kunjungan tersebut dilakukan sebagai kegiatan rutin untuk mengawal proses pengabdian yang dilakukan oleh dosen UAD. 

Lokasi yang pertama dikunjungi Kamis (31/8) lalu tersebut bertempat di Desa Ngoro-Ngoro, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Pengabdian ini diusung oleh Isana Arum Primasari, MT. dengan tema 'Menciptakan Kemandirian Dusun Melalui Pengolahan Cokelat dengan Diversifikasi Pangan Lokal'. 

Pengabdian ini didasari oleh melimpahnya hasil bumi berupa coklat namun petani coklat belum merasakan sejahtera dari hasil yang telah ditanam. Oleh karena itu, Isana bersama mahasiswa yang KKN melakukan pelatihan pengolahan coklat agar menambah nilai ekonomi.

Saat kunjungan tersebut diadakan gelar produk dari cokelat. Ada  8 produk yaitu brownis cokelat, cookies coklat, masker coklat, wedang seruni, permen cokelat, rengginan coklat, teh celup daun cokelat, cricok (criping ketel cokelat). Selain gelar produk juga diadakan lomba olahan makan berbahan singkong dan minuman tradisional. 

"Pelatihan pengolahan dari biji hingga bubuk dan pasta oleh Bapak Paryanto dari dusun Gambiran untuk mahasiswa. Semua dusun telah memiliki PIRT tinggal branding. Tidak hanya itu KKN juga menyelenggarakan festival anak sholeh dan lomba gerak dan lagu”," ujar Isana Arum Primasari selaku tim pengusung dalam sambutannya.

Dalam acara gelar produk tersebut juga hadir sekcam Patuk, Muhammad Farid. Ia menyampaikan  terima kasih kepada KKN UAD yang telah meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada di wilayah Patuk. Masih banyak potensial lain yang bisa dikembangkan. Kemudian ia berharap ke depannya masih bisa bekerja sama lagi. 

Di daerah Patuk yang menjadi unggulan adalah cokelat sehingga kita harus mengoptimalkan. Daerah Patuk ini menjadi salah satu inspirasi saya bahwa UAD belum ada fakultas pertanian. Terima kasih kepada bapak ibu yangg telah menizinkan mahasiswa UAD untuk KKN," ujar Prof Sarbiran dalam sambutanya. Dalam acara tersebut juga diumumkan pemenang pertandingan tonnis, lomba festival anak sholeh serta dilakukan penyerahan hadiahnya.  

Selesai acara di Patuk, Rombongan Wakil Rektor 4 melanjutkan perjalanan ke desa Wonolelo, Pleret, Bantul. KKN PPM di Pleret diusung oleh tim yang diketuai oleh Iis Wahyuningsih dengan tema, “Pemberdayaan perempuan mengangkat potensi lokal melalui diversivikasi produk olahan buah labu kuning sebagai pangan fungsional”. 

Mahasiswa KKN bersama warga mengolah labu kuning menjadi berbagai macam olahan seperti jamu, sirup, selai, mie waluh, stik waluh, biscuit waluh, kuaci dari biji waluh, tepung waluh, pupuk tanaman dri sisa kulit waluh.    

Tidak hanya mengolah, mahasiswa juga melakukan pendampingan mulai dari pengemasan, pemberian harga, dan pemasaran. Iis mengungkapkan bahwa konsep yang digunakan adalah zerowaste sehingga seluruh bagian waluh dapat digunakan mulai dari kulit hingga bijinya.      

Dalam sambutannya Kaur desa Wonolelo, Tri Baskorowati mengapresiasi mahasiswa KKN UAD dalam pemberdayaan perempuan untuk pengolahan labu kuning. Harapannya hasil dari kkn akan tetap berlanjut setelah mahasiswa di tarik. 

Adapun Prof. Sarbiran mengungkapkan sangat mendorong kegiatan pemberdayaan dengan mengolah labu kuning, sehingga apa yang telah diterima warga bisa terus ditindaklanjuti, mulai dari sedikit asal tekun akan berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement