REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu lokasi KKN Semester Khusus mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yakni dilaksanakan di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY. Desa ini dinilai memiliki potensi wisata yang cukup tinggi.
Untuk mendukung kepariwisataan di Dlingo, kata Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa, pihaknya akan mengirim pula tim PPM dari FMIPA dan Tim Pemasaran dari Fakultas Ekonomi. Demikian dikatakan rektor dalam monitoring KKN Semester Khusus di Desa Dlingo, Ahad (27/8).
“Sebagai desa wisata, Dlingo harus memiliki sesuatu yang diunggulkan, misalnya keberadaan homestay,” ujarnya. Rektor juga berencana mengirim KKN Reguler untuk mengabdi pada masyarakat di lokasi ini.
Ia menambahkan, UNY merencanakan punya minimal satu desa binaan pada tiap kecamatan di DIY, dengan demikian ada kelanjutan program pembinaan di lokasi KKN.
Sedangkan secara khusus Sutrisna juga berpesan bila ada siswa yang pandai namun dari keluarga kurang mampu bisa mendaftar kuliah di UNY melalui jalur beasiswa Bidikmisi.
Kegiatan monitoring KKN ini dilakukan untuk melihat hasil program kerja mahasiswa selama KKN berlangsung dan diikuti oleh para pejabat di lingkungan UNY.
Lurah Dlingo Bahrun Wardoyo merasa gembira akan kedatangan mahasiswa KKN UNY di wilayahnya. Ia berharap program ini terus berkesinambungan tiap tahunnya. “Sistem KKN di Dlingo ini untuk mengelola tiap kegiatan,” kata Bahrun Wardoyo, dalam siaran pers.
Menurutnya dari empat lokasi KKN di Dlingo mempunyai karakteristik yang berbeda. Di Dusun Dlingo 1 mengembangan budaya, Dusun Pokoh 1 mengembangkan wisata, Dusun Kebosungu mengembangkan peternakan dan Dusun Pakis 2 mengembangkan kreativitas.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat Sanggar Seni Mbelik Dhadhap dan penanaman pohon sawo di lokasi Balai Desa Dlingo oleh Asisten III Bidang Administrasi Pemda Bantul, Rektor UNY, Ketua LPPM UNY, Lurah Dlingo dan Ketua Kelompok Mahasiswa KKN UNY.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
