Jumat 18 Aug 2017 21:10 WIB

50 Tahun ASEAN, Unibraw Perkuat Keberagaman di Asia Tenggara

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hazliansyah
Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (Unibraw) mencoba memperkuat keberagaman di Asia Tenggara melalui kegiatan perayaan 50 Tahun ASEAN. Upaya ini dilakukan dengan menampilkan sejumlah peranan penting ASEAN bagi masyarakat Asia Tenggara sejauh ini.

"Tema kami sangat relevan dengan masalah yang terjadi di ASEAN, keberagaman. Kebhinekaan dan Pancasila yang saat ini tengah sibuk dibicarakan di Indonesia," ujar Kepala Program Studi Hubungan Internastional, Aswin Ariyanto Azis dalam Sosialisasi ASEAN 50th Anniversary di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unibraw, Malang, Jumat (18/8).

Menurut Aswin, saat ini dunia, terutama Asia Tenggara, mengalami banyak ketegangan. Tidak hanya ketegangan agama tapi etnis dan aspek lainnya. Hal itu yang menjadi dasar Unibraw ingin mengangkat masalah keberagaman.

Masyarakat Asia Tenggara perlu terbiasa dengan keberagaman yang sebenarnya telah menguat dalam diri setiap bangsa. Untuk itu, pihaknya ingin menguatkan konsep ini setidaknya dimulai dari negeri sendiri, Indonesia.

"Banyak sebenarnya masalah kita, tapi ASEAN bisa mencegah ketidakpercayaan satu sama lain dengan forum yang dipercaya dapat menyelesaikan konflik ini," tambah dia.

Untuk hal ekonomi, Aswin menilai, Asia Tenggara menjadi wilayah yang mengalami perkembangan cepat. Meski terdengar lumrah, tapi perdagangan internal di ASEAN nyatanya memiliki pengaruh kuat. Dengan demikian, masyarakat ASEAN dapat membuktikan untuk tidak bergantung dengan kawasan lain seperti Uni Eropa dan sebagainya.

"Dan kita harapkan manfaat itu dapat terasa ke level individu nantinya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement