Senin 31 Jul 2017 17:24 WIB

Biji Alpukat Potensial Jadi Agen Antikanker

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Alpukat, salah satu sumber lemak baik.
Foto: Pixabay
Alpukat, salah satu sumber lemak baik.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kanker merupakan penyakit yang jadi penyebab kesakitan dan kematian utama di dunia. Pengembangan obat kanker terus dilakukan, termasuk memanfaatkan tanaman obat sebagai agen kemoprevensi atau agen anti kanker.

Salah satunya dilakukan Yuni Widiyastuti, calon doktor yang mengkaji lebih lanjut salah satu Famili Laureaceae, yaitu alpukat. Famili Laureaceae merupakan salah satu famili yang paling banyak diteliti potensinya sebagai agen anti kanker.

Memanfaatkan biji alpukat, Yuni menggali potensi bahan alam ini untuk dimanfaatkan sebagai obat anti kanker. Hasilnya, diketahui biji alpukat merupakan bahan alam yang dapat digunakan untuk mengatasi perkembangan sel kanker payudara MCF-7.

Ia menuturkan, biji alpukat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin dan minyak atsiri. Menurut Yuni, senyawa-senyawa itu termasuk ke dalam golongan senyawa yang bersifat anti kanker.

"Ekstrak klorofom biji alpukat bersifat sitoksik yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF07," kata Yuni saat ujian terbuka program doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Jum'at (28/7).

Peneliti Balai Besar Litbang Tanaman obat dan Obat Tradisional Jawa Tengah tersebut menambahkan, senyawa aktif biji alpukat terbukti mampu menginduksi kematian sel MCF-7, dengan membuat kerusakan DNA. Selain itu, jumlah sel yang mengalami kematian semakin bertambah setelah perlakuan pada nalisis flow cytometry.

"Senyawa biji alpukat mampu meningkatkan ekspresi p53, pRb, caspase 3, dan menurunkan ekspresi gen atiaapoktosis Bel-2, tapi meningkatkan ekspresi gen pro-apoptoses Bax," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement