Ahad 30 Jul 2017 18:42 WIB

FDA Setujui Obat Baru Kanker Payudara

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Simbol kanker payudara
Foto: akiavintage.com
Simbol kanker payudara

REPUBLIKA.CO.ID, Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui Nerlynx (neratinib) sebagai terapi adjuvant untuk kanker payudara HER2-positif stadium awal. Nerlynx merupakan inhibitor kinase yang bekerja dengan cara menghambat beberapa enzim yang mungkin mendukung pertumbuhan sel kanker.

Terapi adjuvant merupakan terapi yang dilakukan setelah terapi utama dilakukan pada pasien. Terapi adjuvant bertujuan untuk menurunkan risiko kanker kembali datang dan menyerang pasien di masa mendatang. Terapi ini penting untuk dimasukkan dalam rencana terapi pasien mengingat sifat kanker payudara HER2-positif yang cukup berbahaya.

"Kanker payudara HER2-positif adalah tumor yang agresif dan dapat menyebar ke bagian lain pada tubuh," jelas direktur Oncology Center of Excellence dari FDA, Richard Pazdur, seperti dilansir Medical News Today.

Nerlynx merupakan terapi adjuvant pertama untuk tipe kanker payudara ini. Nerlynx diindikasikan untuk pasien dewasa yang sebelumnya telah melakukan terapi dengan regimen obat trastuzumab.

Keamanan dan efikasi Nerlynx telah diteliti dalam uji coba acak pada 2.840 pasien dengan kanker payudara HER2-positif stadium awal. Pasien-pasien ini sebelumnya sudah menyelesaikan terapi dengan trastuzumab. Setelah dua tahun menjalani terapi dengan Nerlynx, 94,2 pasien tidak mengalami kanker berulang ataupun kematian. Angka ini lebih besar dibandingkan kelompok pasien yang hanya menerima placebo yaitu 91,9 persen.

Nerlynx memiliki beberapa efek samping yang mungkin akan dirasakan oleh pasien kanker payudara. Beberapa efek samping ini adalah diare, mual, sakit pada perut, elelahan, muntah, ruam dan mulut yang bengkak serta terasa sakit (stomatitis). Pasien juga mungkin mengalami penurunan nafsu makan, kejang otot, gangguan pencernaan, kerusakan hati karena peningkatan enzim AST atau ALT.

Efek samping lain yang mungkin timbul ialah kelainan pada kuku, kulit kering dan pembengkakan perut. Pasien kanker payudara yang menjalani terapi adjuvant dengan Nerlynx juga mungkin mengalami penurunan berat badan dan infeksi saluran kemih.

Untuk meminimalisasi efek ini, pasien harus dberikan loperamice pada 56 hari pertama saat terapi dengan Nerlynx dilakukan untuk mencegah diare. Loperamice juga perlu diberikan setelah terapi dengan Nerlynx selesai. Tambahan obat anti diare, cairan dan elektrolit juga perlu diberikan kepada pasien untuk mengatasi diare yang dialami pasien.

Pasien yang mengalami efek samping berat seperti diare berat maupun kerusakan hati harus berhenti menggunakan Nerlynx. Pasien wanita yang hamil maupun sedang menyusui juga tidak boleh mendapatkan terapi adjuvant dengan Neerlynx karena obat ini dikhawatirkan dapat membahayakan perkembangan janin maupun perkembangan pada bayi baru lahir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement