Kamis 27 Jul 2017 19:45 WIB

Konsep Halal Buka Peluang Produk UKM Indonesia ke Dunia

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) asal Indonesia perkenalkan kaus kaki halal pertama di dunia pada MIHAS 2017, Jumat, (7/4).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) asal Indonesia perkenalkan kaus kaki halal pertama di dunia pada MIHAS 2017, Jumat, (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menembus pasar internasional bagi pelaku UKM tentu merupakan impian. Bukan perkara mudah, namun tidak berarti mustahil untuk diwujudkan.

Peluangnya justru terbuka lebar. Indonesia dengan kekayaan budayanya dapat dijadikan inspirasi dalam menghasilkan produk yang disukai masyarakat luar. Mulai dari makanan, kerajinan tangan dan lainnya. Bahkan konsep halal yang sudah semakin dikenal dunia juga memberi peluang besar bagi produk UKM Indonesia.

Founder Mutigo Indonesia, Fatmi Woro Dwimartanti mengatakan, dalam usaha menembus pasar internasional seorang pelaku UKM tidak mesti menguasai pasar lokal terlebih dahulu. Yang pasti, pelaku UKM harus mengenal produk yang mereka dihasilkan.

"Misalnya soal bahan baku saja, apakah dapat selalu tersedia. Jadi bukan sekadar produknya ada tapi bagaimana bisa berkesinambungan dalam produksi," ujar Fatmi dalam seminar "Acceleration Day for UKM - Get The Beat for European Market" yang dihadiri seratusan komunitas UKM, di Galeri Indonesia Wow, Smesco, kemarin.

Kemudian adalah menentukan target pasar. Jika menyasar pasar negara-negara eropa, maka harus mempelajari karakteristik yang disukai masyarakat Eropa. Selain itu yang tak kalah penting adalah memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standardisasi pasar Eropa.

 

"Tidak usah takut jika produksi belum bisa banyak, karena bisa langsung menyasar end user," ujar Fatmi.

Seorang pelaku UKM, Fatmi menekankan, juga harus jeli dalam mencari pembeli potensial. Bukan berarti harus berjuang sendiri, namun juga bisa memanfaatkan peluang-peluang yang diciptakan pemerintah atau organisasi.

Dalam menembus pasar eropa, selain keragaman produk, Indonesia dikatakan Fatmi juga memiliki keunggulan lain. Yaitu aspek kehalalan.

Masyarakat Eropa menurut Fatmi sudah lebih mengenal konsep halal. Yakni dalam pengertian yang lebih luas, yaitu sebuah sistem manajemen dan kualitas yang memberikan jaminan terhadap rasa nyaman dan aman karena kebersihan, kesehatan, tanpa terkecuali sistem yang memanusiakan manusia, hewan dan sebagainya.

Belum lagi kuliner, dari segi tasa, Indonesia dinilai lebih lezat, kaya akan kandungan rempah dan kreatif dalam pengelolaan.

"Seadainya orang Eropa disuruh memilih, pasti mereka akan lebih memilih produk dari Indonesia ketimbang dari Thailand atau Filipina.  Karena apa ? Halal. Pasar Eropa lebih melihat pada proses, tak hanya visual produk saja," terang Fatmi.

Mutigo Indonesia sendiri saat ini tidak hanya sekadar memasarkan produk-produk unggulan Indonesia ke Eropa, tapi juga kerap memberi pendampingan kepada pelaku UKM agar bisa meningkatkan kualitas produksi dan membantu memasuki pasar Eropa. Sekaligus mengedukasi, mengkurasi dan mempertemukan langsung dengan potensial buyer di Eropa.

Mutigo Indonesia dikatakannya tengah bekerja sama dengan Wallonia Export and Investment Agency (AWEX) Belgia dalam program ASEAN Welcome Office.

"Mereka menyediakan fasilitas kantor selama satu tahun untuk mempresentasikan produk dan bertemu dengan buyer," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement