Senin 29 Oct 2018 08:31 WIB

Mau Selamat di Jalan, Begini Caranya

Pemahaman terhadap lingkungan sekitar akan mengurangi risiko kecelakaan

keterampilan mengendarai sepeda motor dengan benar  akan mengurangi risiko kecelakaan
Foto: dok Forwot
keterampilan mengendarai sepeda motor dengan benar akan mengurangi risiko kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID BOGOR -- Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya lebih banyak diakibatkan karena minimnya pemahaman peraturan lalu lintas dikalangan pengguna jalan.

Menurut data Kepolisian sepanjang semester awal 2018 tercatat 51.989 kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.674 jiwa. Triwulan terakhir (Juli-September 2018). 

Korlantas (Korps Lalu Lintas) POLRI menyebutkan sepeda motor menempati peringkat teratas dalam kecelakaan, mencapai 34.947 kejadian, dan mobil 7.342 insiden.

Dalam waktu triwulan terakhir, remaja dan dewasa dengan rentang usia 15-25 tahun paling rentan mengalami insiden. Begitu pula dengan usia produktif 20-60 tahun angkanya mencapai 3.388 orang kehilangan nyawa.

Doddy Setiadi  safety riding trainer dari  Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menyebutkan, pemahaman yang benar masalah berkendara di jalan akan membantu mengurangi resiko kecelakaan.  Bagi pengguna kendaraan roda dua dan empat, ada sejumlah aturan yang wajib dipatuhi saat berkendara. 

Saat di jalan sebaiknya pengendara mengamati lingkungan di sekitar dimana dia berada. Seperti di keramaian lalu lintas, orang menyeberang jalan dan aktivitas lainnya.

Pemahaman ini akan membuat pengendara menyesuaiakan laju kendaraannya di jalan raya. "Mengemudi jangan gunakan feeling, tapi analisa yang pasti karena lebih aman," kata Doddy di sela kegiatan Road Safety Riding Campaign 2018 yang digelar MPM Group dan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT)  di Ciawi, Ahad (28/10).  

Begitu juga saat berjalan, terutama di musim hujan saat ini usahakan hindari genangan air, terutama saat melaju di jalan yang tidak biasa dilewati.

Genangan air bisa jadi ada lobang di dalamnya yang bisa membuat celaka pengendara motor. Demikian pula menerobos banjir sebaiknya dihindari karena banjir yang melebihi separuh ban motor akan merusak mesin kendaraan.  

Saat melaju di jalan raya yang tiba tiba turun hujan sehingga membuat jalanan menjadi basah. Perubahan yang cepat ini apabila tidak diantisipasi akan membuat pengendara roda dua terjatuh karena licin. Sebaiknya kurangi kecepatan saat memasuki jalan yang basah

Bagi pengguna roda dua, menempatkan posisi tepat di belakang kendaraan roda empat yang berada di depannya sangat tidak dianjurkan.

Hal itu  dapat membahayakan pengguna kendaraan roda dua karena tidak dapat memahami situasi jalan raya yang ada di depan dengan baik lantaran pemandangan tertutup kendaraan yang lebih besar di depannya.

Seperti adanya lobang di tengah jalan pengendara motor akan sulit mengindar karena pemandangan tertutup kendaraan di depannya.  

Sebaiknya posisi kendaraan roda dua berada kiri atau kanan belakang dari kendaraan yang ada di depannya. Hal ini akan membuka ruang pandang yang lebih leluasa pengendara sehingga mengurangi risiko terjadinya peristiwa yang tidak diharapkan. 

Natalia Lusnita, GM Corporate Communications MPM Group, mengatakan dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda,  pihaknya mengajak pengguna jalan  agar lebih peduli terhadap pentingnya keselamatan berkendara dan tertib lalu lintas.

Berkendara adalah kegiatan sehari-hari bagi mereka yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Karena itu penting sekali memahami ilmu keselamatan berkendara, jangan sampai membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.  "Ilmu ini bisa ditularkan ke pengendara lainnya," katanya.

Kegiatan road safety campaign FORWOT di MPM Rent Training Center merupakan penyelenggaraan ke-5 sekaligus bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Dimulai 2012 di Tangerang Selatan dan Bandung, lalu pada 2014 di Jakarta menjadi lokasi penyelenggaraan.

Dua penyelenggaraan tersebut masih bernama FORWOT Safety Riding, barulah sejak 2016 di Bogor berubah menjadi FORWOT Road Safety Campaign. "Kami melakukan kegiatan ini karena banyak yang menjadi korban di jalan raya adalah pengguna kendaraan roda dua, pejalan kaki dan sepeda," kata Ketua Umum FORWOT, Indra Prabowo. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement