Kamis 24 Jan 2019 18:54 WIB

Basis Produksi Harus Ditambah untuk Tingkatkan Ekspor Mobil

Target ekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia di 2019 sebesar 300 ribu unit

Rep: Rossi Handayani / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mengendarai mobil yang akan diekspor ke dalam kapal di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/1/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja mengendarai mobil yang akan diekspor ke dalam kapal di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi negara yang terlaris untuk penjualan kendaraan di segmen kendaraan multi guna (MPV). Hal ini membuat Indonesia menjadi basis dari kendaraan MPV.

Akan tetapi, permintaan dari pasar dunia berbeda. Segmen yang laris manis di luar negeri mobil seperti sedan dan SUV. Sedangkan di Indonesia penjualan sedan saja terus mengalami penurunan dengan 6.704 unit secara wholesales pada 2018.

"Mobil dunia yang terlaris itu sedan, pikap, dan SUV, ini pasar dunia. Kalau Indonesia jadi basis produksi MPV, tidak salah memang untuk permintaan dalam negeri. Tapi kalau mau ekspor lebih banyak, basis jangan hanya MPV tapi harus ditambah lagi," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto di Jakarta, Kamis (24/1).

Untuk ekspor kendaraan selama 2018 pun mengalami peningkatan hingga 264 ribu unit. Walaupun pada enam bulan pertama mengalami kesulitan, karena adanya masalah dengan ekspor Vietnam perihal pengecekan kendaraan, namun pada enam bulan berikutnya dapat terus memacu penjualan ke luar. 

"Sekarang ekspor mobil ke negara kecil, Amerika Latin, Timur Tengah, kenyataannya begitu. Kalau produknya siap, SUV, sedan maka ekspor akan ke negara-negara yang lebih modern," kata Jongkie.

Jongkie mengatakan, untuk target ekspor pada 2019 Gaikindo tidak dapat menetapkannya. Namun ia berharap ekspor kendaraan tahun ini akan mencapai dari 300 ribu unit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement