Selasa 02 Jul 2019 21:32 WIB

Pameran GIIAS 2019 akan Dibuka oleh Presiden

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) digelar 18-28 Juli 2019.

Pembukaan GIIAS 2018.Pengunjung memadati booth ATPM pada gelaran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ke- 26 di Indonesia Convention Exhibition Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan GIIAS 2018.Pengunjung memadati booth ATPM pada gelaran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ke- 26 di Indonesia Convention Exhibition Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan membuka  Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Pameran tahunan berskala internasional tersebut rencananya digelar 18-28 Juli 2019.

"GIIAS adalah jendela informasi otomotif untuk masyarakat Indonesia dan dunia. Pameran ini akan dibuka Presiden Joko Widodo," ujar Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di Jakarta, Selasa (2/7).

Ia optimistis pameran otomotif yang diselenggarakan selama 10 hari, yang dimulai sejak 18-28 Juli 2019 dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

"GIIAS 2019 ini diharapkan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Isu politik juga sudah selesai sehingga ekonomi akan lebih baik juga," katanya.

Ia mengemukakan industri otomotif nasional sudah berusia sekitar 50 tahun, dan dinilai berhasil menjadi tuan rumah di negara sendiri karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri serta turut memberi kontribusi pada kinerja ekspor nasional.

Pada 2018, Yohannes Nangoi mengemukakan, industri otomotif Indonesia mencatat ekspor mobil utuh (completely built up/CBP) tumbuh 14,4 persen menjadi 264.553 unit dibandingkan tahun sebelumnya.

"Industri otomotif mendapatkan energi positif dari setiap penyelenggaraan GIIAS, dan tahun ini kami optimis ekspor otomotif Indonesia dapat mencapai 300 ribu unit," katanya.

Ke depan, Yohannes optimistis industri otomotif nasional dapat menjadi penyumbang devisa tertingi negara dengan ekspor yang mencapai 1 juta unit pada tahun 2025 mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement