Senin 22 Jan 2018 17:07 WIB

Kasus Emisi Gas Buang Ganjal Pemasaran Produk Audi

Sebelumnya Volkswagen, induk perusahaan Audi telah terlibat skandal emisi gas buang

Audi
Audi

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Lembaga pengawas industri otomotif Jerman, KBA menemukan adanya gangguan pada perangkat pengawas gas buang pada produk Audi. 

Temuan pada produk mesin diesel Audi yang telah memenuhi standar Euro 6  itu telah mendorong pihak pabrikan untuk segera menarik dari peredaran 127 ribu produknya. 

Menurut manajamen Audi penarikan produk dari pasaran tersebut sudah termasuk penarikan 850 ribu unit kendaraan yang menggunakan mesin V6 maupun V8 TDI yang telah diumumkan Juli lalu. 

"Sistem perangkat lunak pada kendali mesin masih akan diperbaiki untuk diuji coba kembali guna memperoleh ijin dari KBA," manajemen Audi. 

Pihak KBA telah menyampaikan informasi terkait rencana memperbaiki perangkat lunak tersebut. Apabila tidak segera diperbaiki dapat terjadi pelanggaran dalam pengawasan emisi gas buang kendaraan. 

Pihak Audi sendiri telah menguji kendaraan bermesin dieselnya melalui rangkaian pemeriksaan ketat sesuai dengan ketentuan KBA. "Sebagai bagian dari pengawasan, KBA juga telah menyampaikan peringatan terhadap mesin  V6 TDI," kata manajemen Audi. 

Pada November lalu, Audi juga telah mengumumkan penarikan 5 ribu produknya di Eropa terkait masalah perangkat lunak setelah ditemukannya kandungan nitrogen oksida yang cukup tinggi pada produk mereka. 

Skandal manipulasi emisi gas buang ini sebelumnya telah dialami Volkswagen, induk perusahaan dari Audi atas produk mereka yang dipasarkan di AS dan sejumlah negara Eropa. Hasil uji laboratorium ditemukan adanya kandungan nitrogen oksida yang mencapai lebih dari 40 kali batas yang ditentukan. 

Skandal itu telah merugikan  Volkswagen hingga puluhan miliar dolar AS sebagai bentuk ganti rugi dan memaksa sejumlah petinggi perusahaan tersebut berurusan dengan aparat penegak hukum setempat. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement