Rabu 24 Feb 2016 18:34 WIB

Bisnis Kendaraan Bekas di Bali Menurun

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Dwi Murdaningsih
Showroom mobil bekas di kawasan Depok, Jawa Barat
Foto: ROL/Casilda
Showroom mobil bekas di kawasan Depok, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Melemahnya kondisi ekonomi Indonesia, dampaknya juga dirasakan oleh para pedagang kendaraan bermotor bekas di Denpasar, Bali. Hal itu diakui oleh pedagang motor bekas, H Furqon, di Denpasar, Rabu (24/2).

"Kalau untung ya tetap utung, tetapi jauh menurun bila dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dua tahun lalu," kata Furqon, kepada Republika.co.id.

Warga asal Jember, Jawa Timur, itu mengatakan jual beli sepeda motor bekas tidak bisa diperkirakan bisa berapa banyak yang terjual dalam sebulan. Tetapi aku Furqon, jumlah yang terjual dalam beberapa bulan terakhir ini, turun sampai 50 persen.

Tidak jauh berbeda dengan bisnis sepeda motor bekas, bisnis mobil bekas tipe keluarga low hand, juga mengalami penuruanan. Supiadi, pedagang mobil bekas di kawasan Sanur mengatakan pasar mobil bekas mobil midle class masih tetap kuat.

"Untuk mobil bekas di atas 2.500 cc masih kuat, karena pembelinya orang-orang tertentu. Ya harga mobilnya yang berkisar Rp 300 juta," katanya.

Menurut Supriadi, dia membeli mobil-mobil bekas itu di kota-kota besar di Pulau Jawa dan menjualnya di Bali. Sebulan dia bisa menjual satu mobil, dengan keuntungan sampai Rp 25 juta per mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement