Jumat 23 Aug 2013 19:57 WIB

'Sapu Angin Speed' Siap Berlaga ke Jepang

Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin, Witantyo (keempat kiri) menjelaskan spesifikasi mobil konsep hemat bahan bakar dan ramah lingkungan Sapu Angin 8 (SA 8) kepada Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof.Dr.Ir. Tri Yogi Yuwono, DEA (kelima kiri)
Foto: Antara
Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin, Witantyo (keempat kiri) menjelaskan spesifikasi mobil konsep hemat bahan bakar dan ramah lingkungan Sapu Angin 8 (SA 8) kepada Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof.Dr.Ir. Tri Yogi Yuwono, DEA (kelima kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mobil "Sapu Angin Speed" (SAS) sudah siap berlaga ke Jepang untuk mengikuti kompetisi "Student Formula Japan (SFJ) 2013" di Shizuoka, Jepang pada 3-7 September 2013.

Kesiapan itu ditandai dengan peluncuran mobil SAS oleh Pembantu Rektor I ITS Prof Herman Sasongko yang disaksikan puluhan mahasiswa di halaman Rektorat ITS Surabaya, Jumat (23/8).

"Sore ini mobilnya langsung diberangkatkan ke Jakarta untuk dikirim ke Jepang, sedangkan 20 anggota Tim SAS akan berangkat pada 1 September," kata dosen pembimbing Ir Witantyo MEng.Sc.

Sebelum diberangkatkan ke Jakarta, dua dari empat "driver" SAS melakukan "test drive" mobil formula ala mahasiswa itu dengan mengelilingi lapangan di depan halaman Rektorat ITS Surabaya.

Setelah berputar 3-4 kali, Rizky Tjahja dan Alam Eka Putra mendapat tepuk tangan puluhan mahasiswa yang menyaksikan "demonstrasi" mereka itu.

Pujian serupa juga datang dari Witantyo. "Sebagai pendatang baru dalam kompetisi di Jepang itu, kami memang tidak mematok target muluk-muluk. Kalau pun menang, ya karena sopirnya lihai," katanya.

Pandangan itu agaknya berdasar, karena Rizky Tjahja yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin itu merupakan juara slalom untuk mahasiswa tingkat nasional sejak tahun 2010 hingga 2013.

"Saya memang suka slalom sejak SMP dan alhamdulillah sejak tahun 2010 sampai sekarang menjadi juara slalom tingkat nasional, tapi mobil SAS itu berbeda dengan kendaraan yang biasa saya pakai, karena saya perlu beberapa kali latihan, termasuk di Jepang," kata Rizky.

Sementara itu, Manajer Umum Tim Sapu Angin Speed 2013, Arif Aulia Rahman, menjelaskan lomba yang diadakan oleh SAE (Society of Automotive Engineers) itu diikuti 77 peserta dari lima negara (Jepang, China, Thailand, Indonesia, dan India).

"Dari Indonesia ada dua universitas yang mengikuti yakni UGM dan ITS, padahal tahun sebelumnya ada juga dari ITB. Kalau UGM sudah tiga kali ikuti ajang itu, sedangkan ITB sudah dua kali, tapi mobilnya belum sampai race," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement