Jumat 14 Jul 2017 16:51 WIB

Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi Indonesia Terus Meningkat

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menristekdikti, Mohamad Nasir.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menristekdikti, Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan publikasi ilmiah perguruan tinggi di tingkat internasional terus mengalami peningkatan. Hal ini tentu harus terus didukung karena meningkatkan kualitas perguruan tinggi Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.

Nasir menyebutkan pada 2014 lalu, jumlah publikasi ilmiah tercatat berada jauh di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand. Di mana hanya sekitar 4.200 publikasi ilmiah yang dibuat perguruan tinggi se-Indonesia.

"Sementara di Malaysia sudah diangka 28 ribu. Singapura 18 ribu, Thailand 9.500," kata Nasir di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jumat (14/7).

Peningkatan publikasi ilmiah, katanya, terus didorong oleh Kemenristekdikti. Sehingga pada 2015 tercatat ada kenaikan meski tidak terlalu signifikan yakni di angka 5.250. Sementara Malaysia mengalami penurunan hanya sekitar 27 ribu publikasi ilmiah.

Pada 2016, Nasir mengaku pihaknya mengeluarkan regulasi mendorong agar perguruan tinggi meningkatkan jumlah publikasi ilmiah. Regulasi ini membawa hasil yang cukup memuaskan.

"2016 semakin kelihatan meningkat signifikan. Per 31 Desember, Indonesia di angka 11.750. Dua kali lipat lebih. Sementara Malaysia turun ke 26 ribu. Singapura 16.500 dan Thailan 13 ribu," tuturnya.

Tahun 2017 ini, Nasir menargetkan Indonesia bisa menggeser posisi Thailand di peringkat tiga se Asia Tenggara. Ia menyebutkan hingga Juli 2017 ini, Indonesia sudah membuat publikasi ilmiah sebanyak 7.928. Ia pun optimis Indonesia bisa mencapai angka 14 ribu hingga akhir tahun nanti.

"Ini cita-cita kami harus kalahkan Thailand. Tahun 2018 harus mengalahkan Singapura dan 2019 mengalahkan Malaysia," kata dia.

Menurutnya kenaikan ini dipacu berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi dan kualitasnya. Tidak hanya perguruan tinggi negeri tapi juga swasta. Oleh karenanya, ia berharap dukungan anggaran dan kebijakan bisa terus diupayakan untuk mendorong jumlah publikasi ilmiah internasional. Hal ini sejalan dengan misi Kemeristekdikti terus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement