Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Ketua MPR Ajak Umat Islam Fokus pada Pengembangan Iptek

Sabtu 08 Jul 2017 16:00 WIB

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua MPR RI Zulkufli Hasan mengajak umat Islam di Indonesia untuk fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat Islam juga diminta tidak saling bersengketa terhadap hal-hal yang tidak penting.

Zulkifli menyebut, suatu bangsa akan maju jika menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kuncinya pada pendidikan.

"PULDAPII saya anggap penting karena mengumpulkan lembaga-lembaga pendidikan. Oleh karena itu saya berharap fokus kita sekarang di pendidikan. Berhentilah kita silang sengketa kepada hal yang tidak penting," kata Zulkifli saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Muktamar ke-1 Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Sabtu (8/7).

Zulkifli menilai, alangkah tertinggal bangsa Indonesia kalau hari-hari diisi sengketa hal-hal yang tidak substansi misalnya ribut soal jumlah rekaat salat tarawih atau melihat awal bulan penanggalan Hijriyah. Sementara kekayaan alam di Indonesia habis diambil orang lain.

"Kita bertengkar satu dengan yang lain padahal tidak substansi, kekuasaan diambil orang lain, ekonomi diambil orang lain. Umat Islam di Indonesia jumlahnya besar hampir 90 persen tapi tidak bisa kita konversi menjadi kekuatan ekonomi. Ekonomi dan kekuasaan itu penting sekali," katanya.

Karenanya, ia mengapresiasi Muktamar PULDAPII tersebut. Karena PULDAPII bisa menumbuhkan pendidikan di sekolah dan pesantren sehingga terarahkan. 

Kemajuan bangsa juga ditentukan oleh syarat lainnya, yakni memiliki nilai-nilai. Ia mengaku prihatin dengan kondisi saat ini dimana semua hal dinilai dengan uang. Hal itu menjadi tantangan umat Islam untuk mengembalikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

"Ketiga, baru akan lahir trust atau kepercayaan. Rakyat percaya pada pemerintah karena pemimpin membuat kebijakan untuk kepentingan bersama bukan kepentingan kelompok atau golongan. Pasal yang sama berlaku untuk semuanya," ucap mantan Menteri Kehutanan RI tersebut.

Zulkifli juga menyebut peran Islam, ulama dan pesantren dalam perjuangan melawan penjajah hingga Indonesia merdeka dan pembentukan konstitusi. Menurutnya, para tokoh seperti KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Azhari, KH Wahid Hasyim, Kahar Muzakkar dan Kasman Singodimedjo yang meletakkan dasar-dasar negara.

"Tidak akan ada Indonesia tanpa peran ulama. Jadi percaya dirilah kalau ada yang bicara umat Islam tidak pancasilais itu berarti orangnya tidak mengerti sejarah. Tidak mungkin Indonesia merdeka tanpa peran Islam, ulaman pesantren dan santri," jelasnya.

Zulkifli juga mengajak umat Islam di Indonesia agar memanfaatkan kekuatannya besar agar dikonversikan menjadi kekuatan ekonomi. Ia mengutip perkataan Bung Hatta pada 1931 yang menyatakan negeri ini jatuhnya, naiknya, hebat atau tidak tergantung kepada rakyat.

Karena rakyat itulah jantung hati republik. Karena yang menentukan semuanya itu rakyat. Namun, Bung Hatta juga mengingatkan, kedaulatan dan kekuasaan rakyat akan bermakna dengan syarat rakyat sadar bahwa yang berdaulat dan yang berkuasa itu rakyat.

"Kalau rakyat tidak menyadari itu tidak ada manfaatnya," ucapnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler