Jumat 07 Jul 2017 18:26 WIB

Rivalitas Vettel-Hamilton Menunjukkan Musim yang Berkualitas

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Sebastian Vettel melintasi garis finis GP Azerbaijan di depan Lewis Hamilton, pada Ahad (25/6).
Foto: EPA/Valdrin Xhemaj
Sebastian Vettel melintasi garis finis GP Azerbaijan di depan Lewis Hamilton, pada Ahad (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Rivalitas yang menegangkan antara pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton akan kembali terjadi Austria pada akhir pekan ini. Menurut Direktur Mercedes, Toto Wolff rivalitas ini menunjukkan musim ini menjadi musim yang seru dan pantas untuk dinikmati. "Setiap kali musim Formula Satu yang hebat itu ditandai dengan rivalitas yang hebat juga. Tahun lalu terjadi di internal kami antara Lewis dan Nico dan tahun ini sepertinya pertarungan antara Ferrari dan Mercedes dan Lewis dan Sebastian," kata Wolff, Kamis (6/7).

Rivalitas ini sempat memuncak ketika terjadi kontak antara Vettel dan Hamilton di Grand Prix Azebaijan. Vettel dianggap sengaja menabrakan mobilnya ke bagian belakang mobil Hamilton. Wolff mengatakan timnya tetap tenang walaupun tensi di lintasan semakin tinggi. "Kami setenang seperti kami diawal, yang paling penting sampai saat ini rivalitas akan semakin keras dan kontroversial. Apa yang terjadi di Baku dan kami melihat hasilnya tensi tinggi di trek," katanya.

Atas kejadian di Baku, Vettel dikenakan hukuman penalti stop-go 10 detik. Kejadian ini cukup kontroversial dan Vettel mengatakan Hamilton sengaja mengerem di depannya. Wolff mengatakan, timnya sudah tidak mempersoalkan kejadian di Baku. "Kami sudah melewatinya sekarang dan menutup bab itu," kata Wolff.

Saat ini Hamilton terpaut 14 angka dibelakang Vettel setelah delapan dari 20 balapan. Austria tempat kelahiran Wolff dan legenda Formula Satu yang saat ini direktur non-ekskutif Mercedes, Niki Lauda. Hal ini membuat Hamilton mengejar beberapa angka di Austria. Mercedes juga selalu menang di Austria sejak 2014. Dan Hamilton satu-satu pembalap di musim ini yang pernah menang di Austria.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement