Ahad 02 Jul 2017 19:20 WIB

Waspadai Mata Berkedut

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
kedutan mata
Foto: Time
kedutan mata

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir semua orang pernah mengalami kedutan pada kelopak mata. Kedutan pada kelopak mata bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari hal yang 'biasa' hingga hal yang patut diwaspadai. Cornblath mengatakan tremor kecil pada kelopak mata yang muncul secara tiba-tiba biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Kedutan ini biasanya terjadi pada satu atau sebagian kelopak mata saja.

"Saya rasa semua orang pernah mengalaminya sesekali. Anda mengusapnya, dan kedutan seketika berhenti," terang profesor dari Univeristy of Michigan's Kellogg Eye Center, Dr Wayne Cornblath seperti dilansir Time.

Kedutan pada kelopak mata biasanya akan hilang dalam hitungan hari bahkan menit. Meski begitu, kedutan pada kelopak mata dapat memberikan rasa tidak nyaman pada penderitanya. Sebagai pencegahan, Cornblath mengungkapkan beberapa penyebab kedutan pada kelopak mata yang bisa dihindari.

Salah satu penyebab kedutan pada kelopak mata yang bisa dihindari adalah asupan kafein berlebih. Menurut penelitian dari York University, kafein dapat mendorong terjadinya pelepasan neurotransmiter eksitasi seperti serotonin dan noradrenalin. Kondisi ini dapat meningkatkan reaktivitas dalam otot dan saraf yang mungkin berujung pada terjadinya kedutan pada kelopak mata.

Penyebab lain kedutan pada kelopak mata yang bisa dicegah adalah kurang tidur. Sejauh ini, penelitian hanya berhasil menemukan adanya korelasi antara kurang tidur dan kedutan pada kelopak mata. Akan tetapi, penelitian belum bisa memberikan hubungan sebab-akibat di antara keduanya.

"Penelitian menunjukkan adanya hubungan, dan kita tahu tidur yang cukup dapat membantu. Tapi kita tidak tahu kenapa," tambah Cornblath.

Juru bicara klinis dari American Academy of Ophthalmology, Dr Rebecca Taylor, mengatakan stres juga dinilai memainkan peran dalam memicu terjadinya kedutan pada kelopak mata. Ketika merasa stres dan letih, tubuh akan memproduksi letih banyak epinefrin. Akibatnya, rangsangan otot yang meninggi dapat mengakibatkan terjadinya kontraksi kecil atau kejang di kelopak mata.

Meski secara umum kedutan pada kelopak mata bukan sesuatu yang berbahaya, ada saat di mana kedutan ini patut diwaspadai. Kedutan pada kelopak mata patut diwaspadai jika rasa kedutan menyebar ke area yang lebih luas.

"Jika Anda mengalami kedutan ke bagian bawah wajah atau leher, itu lain cerita," ujar Cornblath.

Taylor juga mengatakan rasa kejang atau kedutan yang terjadi pada satu sisi wajah saja tak boleh diabaikan. Jika terjadi, kondisi ini harus segera didiskusikan dengan dokter. Hal lain yang patut diwaspadai ialah kondisi bernama bletharospasm. Bletharospasm merupakan keadaan di mana seluruh kelopak mata menuntup atau berkedip di luar kontrol.

"Ada banyak penjelasan potensial untuk kedua kondisi itu, dan dokter mata dapat membantu Anda mencari tahu apa yang sedang terjadi," kata Taylor.

Kedutan pada mata umumnya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat. Akan tetapi, kedutan mata yang terjadi berulang selama berbulan-bulan juga sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement