Jumat 23 Jun 2017 07:33 WIB

Ini Keuntungan Mengejutkan dari Mengonsumsi Ikan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Steak ikan salmon
Foto: pixabay
Steak ikan salmon

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Menurut penelitian terbaru di Arthritis Care & Research, mengonsumsi menu makanan laut dapat membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri rheumatoid arhritis (RA). Orang dengan RA yang makan ikan setidaknya dua kali sepekan, dilaporkan mengalami pembengkakan atau pelunakan sendi yang lebih sedikit dari mereka yang jarang atau tidak pernah memakan ikan.

Dilansir dari Time, Jumat (23/6), temuan itu menunjukkan kalau semakin banyak ikan yang mereka makan, semakin tidak aktif penyakit yang mereka derita. Penelitian melibatkan 176 orang dengan RA yang menjawab pertanyaan tentang makanan merkea selama setahun terakhir.

Secara khusus, penulis melihat tanggapan terhadap pertanyaan tentang seberapa sering orang memakan tuna, salmon, sarden dan ikan lain yang disajikan mental, dibakar, dikukus atau dipanggang. Mereka tidak melihat seberapa sering orang makan ikan doreng, kerang atau ikan dengan campuran hidangan seperti udang tumis.

Hal itu lantaran makanan ini cenderung lebih rendah pada asam lemah omega-3, sejenis lemak dengan sifat anti-peradangan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kalau mengonsumsi suplemen minyak ikan, dapat memberi manfaat bagi orang-orang yang dengan RA, tapi ini jadi salah satu studi pertama yang melihat konsumsi ikan sebenarnya.

Peneliti turut melihat skor aktivitas penyakit pasien, ukuran yang memperhitungkan jumlah sendir bengkak dan tender yang mereka miliki, dan penanda peradangan darah. Skor aktivitas penyakit rata-rata setengah poin lebih rendah untuk orang yang makan ikan paling banyak (dua kali sepekan atau lebih).

Tentu, ini dibandingkan dengan mereka yang makan ikan paling sedikit (sebulan sekali atau tidak sama sekali. Ini ditemukan usai periset menyesuaikan sejumlah faktor yang mungkin saja mempengaruhi hasilnya seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, depresi, status perkawinan, penggunaan obat-obatan dan konsumsi minyak ikan.

Itu mungkin tidak terdengar seperti kebanyakan, tapi untuk skala yang digunakan dalam penelitian, skor kurang dari 2,6 dan menunjukkan remisi. Sedangkan, skor lebih besar dari 5,1 menunjukkan penyakit aktif.

Kata periset, penurunan setengah poin terjadi secara klinis siginifkan. Ini sekitar sepertiga jumlah perbaikan yang dilaporkan dalam uji klinis untuk obat metoreksat, yang dianggap sebagai standar perawatan untuk RA.

"Dengan jenis perbaikan ini, biasanya kita akan mengharapkan pasien merasa lebih baik," kata penulis utama Dr. Sara Tedeschi dari asosiasi dokter rheumatology di Brigham and Women's Hospital.

Penelitian ini turut menunjukkan kalau orang tidak perlu makan ikan dua kali sepekan demi mendapatkan sejumlah keuntungan. Setiap porsi ikan per pekan dikaitkan dengan aktivitas penyakit yang lebih rendah.

Penulis penyimpulkan, asupan ikan yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan aktivitas penyakit yang lebih rendah pada orang dengan RA. Tapi, mereka mengingatkan kalau penelitian, yang hanya melibatkan konsumen ikan dan aktvitas penyakit pada satu waktu, tidak dapat menunjukkan penyebab dan hubungan efek.

Sementara, Tedeschi tidak dapat mengatakan apakah memakan ikan memiliki manfaat anti-inflamasi untuk orang-orang dengan RA. Hal ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang menyarankan adanya efek perlindungan yang kecil.

"Jika temuan kami dapat direplikasi pada pupulasi lain dan dalam jangkau waktu lebih lama, kita mungkin bisa menujukan satu alasan spesifik bagi penderita RA untuk makan lebih banyak ikan, di luar alasan lain mengapa makan ikan adalah pilihan cerdas, bagi penderita radang sendi atau tidak," ujar Tedeschi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement