Rabu 21 Jun 2017 07:30 WIB

Cara Tepat Berargumen dengan Pasangan Menurut Pakar Jiwa

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan suami istri/ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasangan suami istri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Perdebatan dan argumen ringan pasti pernah dilakukan pasangan yang menjalin hubungan. Agar argumen tersebut tidak merusak hubungan, ada cara tepat melakukannya, seperti diungkap dalam penelitian terkini di AS.

Riset digagas oleh psikolog Berkeley Robert Levenson dari Universitas California dan John Gottman, profesor psikologi dari Universitas Washington. Dua pakar jiwa tersebut mempelajari hampir 100 pasangan menikah yang tinggal di AS selama lebih dari 14 tahun, termasuk 20 pasangan yang bercerai saat studi hampir berakhir.

Aturan utama yang mereka rekomendasikan termasuk mengatasi ketidaksepakatan dengan cepat supaya tidak membuat 'kapal hubungan' menjadi oleng. Menurut mereka, perdebatan sebaiknya lekas diselesaikan daripada meledak setelah berjam-jam, berhari-hari, atau beberapa pekan dipendam.

Mereka menyarankan untuk segera berbicara dengan pasangan secara terbuka tentang sesuatu yang dipertentangkan. Hal ini memerlukan pengakuan bahwa kedua belah pihak bertanggung jawab atas masalah tersebut dan sama-sama mau menanggung kesalahan yang mungkin terjadi.

Gottman dan Levenson juga mengamati bahwa pasangan yang bercerai cenderung berargumen dengan cara saling menuding dan menyerang karakter satu sama lain. Komentar miring yang saling dilontarkan untuk menghentikan percakapan itu terkesan sepele tetapi sama sekali tidak membantu dan sangat tidak sensitif.

"Jika Anda mengatakan kepada pasangan bahwa dia tidak bersikap logis atau mengatakan sesuatu seperti 'Anda sudah keluar jalur', itu tidak akan berhasil. Itu justru akan membuatnya marah," ujar Gottman.

Alih-alih demikian, pasangan disarankan untuk mendiskusikan topik dengan tenang dan bersedia untuk saling berusaha mendengarkan. Misalnya, menahan diri dan mengetahui argumen pasangan adalah hal penting baginya, lantas saling terlibat positif dalam sebuah argumen, dilansir dari laman Business Insider.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement