REPUBLIKA.CO.ID, Pernahkah Anda mendengar istilah gargle? Meski di dalam kamus kata ini didefinisikan sebagai berkumur, gargle sebenarnya punya tata cara tersendiri yang berbeda dengan kumur biasa yang selama ini kita lakukan usai menyikat gigi.

Educator and Trainer Mundipharma, Merry Sulastri mengatakan ada tiga tahapan tertentu yang perlu dilakukan saat ber-gargle. Penjelasan tersebut ia sampaikan saat menjadi salah satu pemateri dalam Media Workshop bersama Betadine Gargle beberapa waktu lalu.

Langkah pertama, ialah dengan menuangkan cairan kumur antiseptik ke tutup botol dan berkumur biasa dengannya. Disarankan menggunakan cairan kumur yang mengandung povidone-iodine tetapi jangan memilih obat kumur yang mengandung alkohol karena bisa membuat mulut semakin kering.

Langkah berikutnya ialah melakukan gargle, dengan menuangkan cairan ke dalam mulut lalu menengadahkan kepala sekitar 45 derajat. Tahan air di pangkal tenggorok dan keluarkan udara melalui mulut selama 30 detik hingga terdengar suara khas.

Terakhir, ujar Merry, ialah membuang cairan obat kumur dari dalam mulut. Ia mengatakan, selama berpuasa dianjurkan melakukan gargle dua kali sehari setelah makan sahur dan berbuka serta dapat dilakukan kembali menjelang tidur jika perlu, untuk mencegah gangguan kesehatan pada mulut dan tenggorok.

Bagi anak-anak, sebaiknya gargle diajarkan setelah mereka sudah bisa berkumur biasa. Hal ini untuk mengurangi risiko tertelan, meskipun produk cairan kumur antiseptik tertentu yang mengandung povidone-iodine disebut Merry relatif aman apabila tidak sengaja tertelan.

"Selain berkumur dan gargle, gangguan tenggorok saat berpuasa dapat dicegah dengan mengonsumsi cukup air putih, mengasup makanan sehat serta cukup buah dan sayur, dan rutin menggosok gigi dengan tepat yakni menyikat hingga ke area lidah," tuturnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika