Kamis 18 May 2017 18:44 WIB
2 Abad Kebun Raya Bogor

Tugu Raffles, Bukti Cinta Gubernur Hindia Belanda untuk Istrinya

Tugu Raffles di Kebun Raya Bogor.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Tugu Raffles di Kebun Raya Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, Kebun Raya Bogor tidak hanya memiliki koleksi tanaman saja, tetapi beberapa bangunan yang memiliki sejarah panjang, seperti gedung, tugu, sampai komplek pemakaman. Bahkan, peninggalan-peninggalan itu masih abadi, salah satunya Tugu Rafflesia yang dibangun sebagai bukti cinta pemimpin pemerintahan Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles kepada istrinya, Lady Olivia Mariamne.

Sesuai namanya, tugu itu dibuat Raffles saat masih memerintah. Tugu ini dilindungi dengan bangunan mirip gazebo yang melingkar menggunakan atap beton, diwarnai dengan cat berwarna putih dan dihiasi dengan ukiran klasik eropa.

Raffles adalah salah satu orang yang menginisiasi terbentuknya Kebun Raya Bogor. Menurut keterangan www.krbogor.lipi.go.id, sebelum tertata rapi, awalnya Kebun Raya Bogor adalah samida (hutan buatan) yang di buat pada zaman Prabu Siliwangi, namun setelah Raffles mendirikan bangunan peristirahatan untuk para pejabat Hindia Belanda (sekarang Istana Bogor) di dekat lokasi samida, Raffles tertarik mengubah samida menjadi kebun yang indah. Dibantu rekannya, Prof CGC Reindwart, mimpi Raffles pun terwujud.

(Baca Juga: Mengungkap Tabir Sejarah Berdirinya Kebun Raya Bogor)

Sejarawan Alwi Shahab menuturkan, tugu Raffles yang saat ini masih berdiri dibuat untuk mengenang kepergian Olivia. "Sampai sekarang masih ada itu tugunya di dekat pintu masuk," kata Alwi Shahab saat berbincang di ruang kerjanya, Kamis (18/5).

Lady Olivia Mariamne meninggal pada 26 November 1814 di Buitenzorg (sekarang Bogor) akibat penyakit malaria. Pada saat itu, Lady merasa sangat nyaman dan senang saat berada di lingkungan asri Kebun Raya Bogor, sehingga pada saat ia meninggal, Raffles membuat tugu dengan menyematkan kata-kata puitis ciptaan Lady yang isinya: “Oh thou whom neer my constant heart One moment hath forgot Tho fate severe hath bid us part Yet still – forget me not” di tugu itu.

Saat itu, kata Alwi Shahab, warga Belanda memang senang sekali berlibur ke Bogor. "Termasuk Gubernur Jenderal Raffles. Dia membangun peristirahatan yang sekarang jadi Istana Bogor," kata dia.

"Biasanya," kata pria yang biasa disapa Abah Alwi itu melanjutkan, "warga Belanda datang ke Bogor untuk melepas penat selama bekerja di Batavia."

Tugu ini dapat dijumpai tidak jauh dari pintu gerbang utama Kebun Raya Bogor, tepatnya di dekat area kolam gunting. Kolam gunting terletak di jalan kenari 1. Kolamnya menghijau karena terdapat lumut yang menyebar, pada lokasi tersebut pengunjung akan melihat habitat burung pemangsa ikan tepatnya pada pohon-pohon yang tumbuh di tengah kolamnya, Biasanya mereka mulai beraktifitas pada sore hari sampai dengan menjelang pagi hari.

Dari kolam itu pengunjung akan melihat pemandangan Istana Kepresidenan RI Bogor yang memesona. Kolam tersebut diisi dengan berbagai jenis populasi ikan air tawar dan jembatan penghubung kolam gunting dengan Istana Kepresidenan.

Pada area tersebut dikelilingi pepohonan yang rindang dan dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman untuk pengunjung. Di area kolam gunting selain terdapat Tugu Raffles, ada juga tugu Reinwardt.

(Baca Juga: Sejak Zaman Belanda, Bogor Tempat Melepas Penat Warga Batavia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement