Senin 15 May 2017 18:06 WIB

Peserta SNMPTN Masuk Unpad Paling Banyak dari Bandung

Rep: Arie Lukhadrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Universitas Padjajaran
Universitas Padjajaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 268 orang mahasiswa asal Kota Bandung diterima di Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Para calon mahasiswa tersebut langsung mendapatkan arahan dari Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto di Pendopo Kota Bandung, Senin (15/5).

Menurut Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik, Keri Lestari tahun ini mahasiswa asal Kota Bandung paling banyak masuk ke Unpad dibandingkan kota lain di Jawa Barat. "Itu karena potensi yang ada di Kota Bandung sangat memadai,” ujar Keri di Balai Kota Bandung, Senin (15/5).

Menurut Keri, banyaknya mahasiswa asal Bandung yang diterima di Unpad menunjukkan bahwa pemerintah kota telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dasar di sekolah-sekolah.  “Ini prestasi dari pemerintah kota untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah,” katanya.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, pendidikan sangat berperan penting dalam proses pembangunan. Ia menggambarkan kondisi Kota Bandung saat ini yang dipenuhi dengan berbagai potensi, mulai dari ekonomi, sosial, hingga sumber daya manusia. Misalnya, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 7,8 persen.

"Itu sangat tinggi. Tapi kita harus tetap iringi dengan pertumbuhan kualitas sumber daya manusia. Kita perlu sumberdaya yang kompetitif agar mampu menghadapi dunia global,” kata Yossi.

Yossi mengatakan, pendidikan menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, program-program pendidikan di Kota Bandung selalu menjadi prioritas, terutama dalam hal meningkatkan akses bagi warga kurang mampu.

Akses tersebut juga, kata dia, diberikan kepada mereka yang ingin mengenyam pendidikan tinggi. Tahun ini, pemerintah kota telah bekerja sama dengan 55 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Bandung. “Tujuannya agar sinergitas antar lembaga bisa terjalin. Kita ingin memberikan beasiswa kuliah bagi warga kurang mampu,” kata Yossi.

Pemkot Bandung, kata dia, telah menggelontorkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk beasiswa sarjana, yang dititipkan melalui instansi-instansi pendidikan tinggi.  Beasiswa itu, khusus ditujukan bagi mahasiswa ber-KTP Kota Bandung. “Mereka yang dinyatakan lolos dalam seleksi akan mendapatkan bantuan biaya perkuliahan sebesar Rp 4-6 juta per tahun,” katanya.

Pada acara tersebut, dua orang mahasiswa diberikan bantuan pendidikan oleh Bank BJB. Bantuan tersebut merupakan CSR dari Bank BJB selaku bank yang bermitra dengan Universitas Padjadjaran dan Pemerintah Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement