Kamis 11 May 2017 21:24 WIB

Ekstrak Daun Kemangi Cegah Stress Ayam Petelur

Pekerja memilah telur ayam di kandang ternak ayam telur di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja memilah telur ayam di kandang ternak ayam telur di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sebuah penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan jawaban untuk mencegah stress pada ayam petelur. Ia adalah Alfiana Fitrianingrum, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan.

Alfiana melakukan penelitian yang berjudul “ Potensi Ekstrak Etanol Daun Kemangi Sebagai Sediaan Antistres Untuk Ayam Petelur”. “Hasil penelitian tersebut, ekstrak daun kemangi dapat menjadi obat antistress pada ayam petelur. Sehingga, ayam petelur dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas  telur yang optimal,” kata Alfiana dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/5).

Alfiana menjelaskan, ayam petelur yang banyak dipelihara sebagai ayam ternak saat ini perlu terus mendapatkan perhatian. Ayam ini merupakan jenis ternak unggul karena dihasilkan dari persilangan dan telah mengalami proses seleksi ketat.

Namun, kata Alfiana,  ternak unggul ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Ayam petelur jika dipelihara pada suhu lingkungan kandang yang lebih tinggi dari kebutuhan optimal dapat menyebabkan ayam ternak ini stres panas.

 

Selain itu, ujar Alfiana, kemampuan yang tinggi pada ayam petelur untuk menghasilkan sekitar 250-346 butir per tahun ternyata juga berpotensi menimbukan stres metabolik pada tubuh ayam. “Hal ini disebabkan oleh penurunan performans ayam akibat peningkatan penggunaan energi,” ujarnya.

Alfiana menjelaskan, keadaan stres metabolik dan stres panas pada ayam petelur dapat meyebabkan penurunan jumlah maupun bobot telur serta dapat menimbulkan penurunan jumlah berbagai vitamin dan mineral. Bukan hanya itu, ayam yang stres juga dapat mengakibatkan terjadinya aktivitas antimimik yaitu aktivitas melawan kerja kelenjar timus yang menyebabkan penurunan aktivitas limfosit.

Kondisi stres pada ayam dapat dilihat dari parameter darah putih yaitu rasio heterofil dan limfosit. “Bentuk responnya adalah terjadinya peningkatan jumlah heterofil dan penurunan jumlah limfosit,” tuturnya.

Solusi untuk menanggulangi stres pada ayam petelur adalah dengan penggunaan obat antistres. Inilah yang menjadi alasan Alfiana untuk membuat sebuah inovasi bagi peternakan Indonesia dengan meneliti manfaat ekstrak daun kemangi sebagai antistress pada ayam petelur.

Alfiana mengungkapkan bahwa ia berharap dari penelitiannya ini mampu menjadi acuan dalam menentukan dosis pemberian ekstrak etanol daun kemangi yang sesuai untuk mengurangi stres pada ayam petelur.

Alfiana mengemukakan, flavonoid yang terkandung dalam kemangi dapat menghambat atau membunuh berbagai jenis bakteri, menghancurkan beberapa protozoa patogen, dan menangkal radikal bebas. “Toksisitas flavonoid terhadap sel hewan yang rendah dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah besar pada peternakan unggas dalam mengontrol infeksi pada hewan, sperti koksidiosis,” ujarnya.

Berdasarkan penelitian Alfiana, ekstrak etanol daun kemangi (Ocium basilicum) dengan dosis 2 dan 3 mg/kg bobot badan (BB)  dapat mempertahankan jumlah butir darah putih ayam petelur. Jumlah limfosit dan heterofil ayam petelur yang dicekok ekstrak etanol daun kemangi pun dapat dipertahankan pada kondisi normal.

Hal ini, kata Alfiana, disebabkan oleh adanya kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol daun kemangi dan  berpotensi meningkatkan efek antistres pada ayam petelur. “Sehingga ayam petelur dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas telur yang optimal,” papar Alfiana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement