Sabtu 29 Apr 2017 21:09 WIB

Singkirkan Aspac 2-0, Pelita Jaya Tantang Satria Muda di Final IBL

Center asing Pelita Jaya Kore White menembak bola ke arah ring dijaga oleh center W88news.Aspac Pierre Henderson.
Foto: REPUBLIKA/Iftah Israr
Center asing Pelita Jaya Kore White menembak bola ke arah ring dijaga oleh center W88news.Aspac Pierre Henderson.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelita Jaya tak perlu berpeluh menjalani gim ketiga untuk memastikan langkah ke final IBL Pertalite 2017. Tim asuhan Johannis Winar melaju ke fase akhir kompetisi basket tertinggi di Tanah Air ini setelah menyingkirkan W88news.Aspac dengan skor 2-0 dalam format semifinal the best of three.

Setelah menang 60-55 pada gim pertama, Kamis (27/4), Pelita Jaya kembali membungkam Aspac 82-74 pada gim kedua di GOR C'tra Arena, Bandung, Sabtu (29/4) malam. Pelita Jaya akan berhadapan dengan Satria Muda Pertamina pada babak final yang akan dimulai Kamis (4/5) di GOR C'tra Arena.

Kembalinya Kore White dari skorsing membuat Ahang, sapaan Winar, memainkan center asing ini dan menyimpan Adhi Prasetyo di bangku cadangan. Ahang memasang starter Martavious Irving, Respati Ragil Pamungkas, Amin Prihantono, Ponsianus Nyoman, dan White.

Sementara pelatih Aspac Antonius Ferry Rinaldo memasang line-up Dominique Williams, Abraham Damar Grahita, Pringgo Regowo, Pierre Henderson, dan kapten Fandi Andhika Ramadhani. Kedua tim bermain sengit pada kuarter pembuka ini.

Pelita Jaya yang unggul di paint area mendominasi lewat White. Sementara Aspac dengan rotasi bola rapi dan cepat berhasil meladeni. Aspac hanya tertinggal satu angka 16-17 pada akhir kuarter pertama.

Bencana hadir bagi Aspac pada kuarter kedua. Tak disiplin dalam defense dan terburu-buru dalam offense membuat Aspac menjadi bulan-bulanan Pelita Jaya. Rotasi pemain yang dilakukan Inal, sapaan Rinaldo tak berhasil. Aspac hanya membuat 11 angka dan kemasukan 31 poin sehingga tertinggal jauh 27-48. Para pemain Aspac juga tampak bingung untuk mengatasi situasi ini. 

Tapi, setelah jeda, Aspac menunjukkan mereka layak tampil di semifinal dengan bangkit pada kuarter ketiga. Kembali menurunkan para pemain yang menjadi starter, Aspac mendapatkan tujuh angka cepat. Selanjutnya, Williams membongkar pertahanan Pelita Jaya dengan tembakan tiga angka.

Aspac membuat penyesuaian penjagaaan dengan menempel ketat Irving. Abraham Damar relatif mampu mengerjakan tugasnya menjaga sang point guard asing dengan baik. Alur bola yang kurang lancar membuat perolehan skor Pelita Jaya tak sederas kuarter kedua. Namun Pelita Jaya masih unggul 11 angka, 64-53 pada akhir kuarter ini.

Kebangkitan Aspac ini disambut penggemar mereka yang hadir di GOR C'tra Arena. Teriakan-teriakan memacu semangat mereka pekikkan untuk menambah semangat para pemain idola mereka.

Kuarter akhir permainan semakin seru. Para pemain kedua tim yang mulai kelelahan berusaha untuk bisa menambah angka. Strategi offense Aspac sebenarnya berjalan dengan cukup baik, namun eksekusi akhirnya kerap tak sempurna. Angka lebih sering dicetak Dominique lewat tembakan jarak jauhnya.

Sementara Pelita Jaya memilih bermain sabar dan menjaga permainan dalam tempo sedang. Irving dkk juga memaksimalkan kelengahan penjagaan serta turn over pemain Aspac dalam momen-momen penting. Alhasil, Pelita Jaya berhasil menjaga keunggulan tetap pada dua digit hingga satu menit akhir.

Acungan jempol layak diberikan kepada para pemain Aspac. Meskipun nyaris mustahil membalikkan keadaan, mereka tetap berusaha mengejar dan berjibaku mempertahankan area mereka sehingga berhasil mengecilkan ketertinggalan menjadi hanya delapan angka saat laga berakhir. 

White menjadi pemain terbaik Pelita Jaya dengan sumbangan 28 angka 10 rebound, tiga blok, dan dua steal. Irving mencetak 14 angka sebelum fouled out pada menit akhir. Sementara Ragil mengemas 12 angka.

Dari Aspac, Dominique mencetak 27 angka. Andhakara Prastawa Dhyaksa menambah 15 angka. Tapi para pemain lain gagal menembus dobel digit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement