Sabtu 22 Apr 2017 22:48 WIB

Konsistensi Pertahanan Kunci Kemenangan SM Pertamina

Rep: Fetruk/ Red: Andri Saubani
Pebasket CLS Knights Surabaya Mario Wuysang (kiri) berusaha melewati pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Audy Bagastyo Arizanugara (tengah) pada pertandingan kedua Semifinal Divisi Merah IBL Playoffs 2017 di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/4) malam.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pebasket CLS Knights Surabaya Mario Wuysang (kiri) berusaha melewati pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Audy Bagastyo Arizanugara (tengah) pada pertandingan kedua Semifinal Divisi Merah IBL Playoffs 2017 di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (22/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konsistensi pertahanan yang diperagakan Satria Muda Pertamina menjadi kunci  kemenangan atas CLS Knights dalam game kedua semifinal IBL Pertalite Divisi Putih yang berlangsung di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta Utara. Ini diungkapkan pelatih kepala Satria Muda Pertamina, Youbel Sondakh usai pertandingan, Sabtu (22/4).

Selain itu, game plan juga berjalan sesuai harapan dibanding partai semifinal pertama di Surabaya. “Kali ini anak-anak keluar semua, walau sempat agak keteteran juga dengan fight yang ditunjukkan para pemain CLS.  Kuarter 1-2 kami belum ada momentum di penyerangan, tetapi pertahanan bagus pada dua kuarter ini. Saya percaya, kalau defense bagus, serangan akan dapat pada waktunya sehingga kami bisa memenangkan game ini," kata Youbel.

Youbel mengaku menduga game ini berlangsung ketat, mengingat kedua tim memiliki kualitas pemain yang hampir sama."Dua tim ini punya pemain asing dan lokal yang terbaik, kami sudah menduga mereka akan kasih perlawanan yang bagus.”

Pemain ssing CLS Duke Crews masih sulit dihentikan. Christian Ronaldo Sitepu dan Kevin Yonas Sitorus bergantian mencoba menghentikan Crews, namun gagal. Center yang pernah membela tim San Miguel Beerman di Asian Basketball League itu tampil luar biasa dengan meraih double double, 37 angka dan 22 rebound.

"Kali ini kami memang gagal menghentikan Crews, tapi berhasil menyetop pemain lainnya untuk mencetak angka. Untuk game ketiga besok, kami akan cari cara lagi untuk menghentikan Duke Crews," ujar Youbel.

Christian Ronaldo Sitepu mengakui timnya kali ini tampil lebih agresif ketimbang game pertama lalu. "Game pertama terlalu lembek".

Pelatih CLS Knights Wahyu Widayat Jati mengatakan timnya bermain di bawah penampilan terbaiknya. "Dilihat dari statistik kami membuat 23 kali turn over. Saya selalu tekankan kepada anak-anak, untuk pertandingan ketat, turn over mereka tak boleh lebih dari 15. Mereka dikalahkan oleh diri mereka sendiri," kata dia.

Cacing, sapaan Wahyu menilai Satria Muda Pertamina tidak terlalu istimewa. Ia berjanji timnya akan tampil beda untuk mengalahkan Satria Muda Pertamina demi mempertahankan gelar juara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement