Kamis 20 Apr 2017 14:50 WIB

Terapi Insulin pada Diabetes Mellitus

Rep: desy susilawati/ Red: Esthi Maharani
Suntik insulin bagi penderita diabetes
Foto: Telegraph
Suntik insulin bagi penderita diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, Diabetes adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Pada umumnya makanan yang kita makan akan dipecah menjadi glukosa atau gula oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi oleh sel. Untuk mengangkut glukosa tersebut, sel tubuh kita memerlukan insulin.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Pada diabetes tipe 2, insulin yang dihasilkan oleh tubuh jumlahnya tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.

Salah satu cara untuk mendapatkan insulin yakni dengan terapi insulin. Dr Pande Wade Satrya DP dari Medical Departement PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), menjelaskan ada beberapa indikasi pasien segera diberikan insulin. Misalnya infeksi, pasien yang dirawat di rumah sakit, dan infeksi kadar gula darah fluktuatif.

Ia menjelaskan tipe-tipe insulin berdasarkan lama kerja atau jenis insulin (human insulin atau analog). Diantaranya rapid-acting atau kerja cepat (analog), short-acting atau kerja pendek (human), intermediate-acting atau kerja menengah (human), long-acting atau kerja panjang (analog), ultra long-acting atau kerja ultra panjang (analog) dan pre-mixed atau campuran tetap (kerja pendek dan menengah ; kerja cepat dan menengah) (human dan analog).

“Insulin kerja cepat tidak cukup sekali suntik. Tiga kali suntik. Disuntikkan ketika makan. Selain itu, ada juga insulin kerja lamban disuntikkan sekali sehari. Ketika tidur  disuntikkan ketika malam hari atau pagi hari di jam yang sama setiap hari. Cukup suntik sekali sehari,” ujarnya.

Pada kasus tertentu, belum tentu sehari sekali, bisa jadi dikombinasikan dengan insulin yang kerja cepat. Tergantung kebutuhan. Untuk daerah penyuntikan, lanjutnya, bisa disekitar perut, tapi harus menjauhi sekitar 10 sentimeter daerah pusar.

"Kalau bisa penyuntikan dilakukan rotasi, jangan ditempat yang sama terus menerus. Nanti terjadi lipodisterapi. Daerah lemak bisa menebal dan menipis. DisuntIkkan didaerah yang banyak lemak, bisa dilengan atas bagian luar, daerah bokong juga bisa,” ujarnya.

Insulin analog dan insulin human sintetik berbeda. Insulin kerja cepat (rapid-acting) segera bekerja setelah disuntikkan. Insulin kerja panjang  tidak memiliki aktivitas puncak sehingga kerjanya mudah diprediksi dan risiko hipoglikemia lebih rendah. Meminimalkan kenaikan tajam glukosa darah segera setelah makan. Efek samping insulin jenis ini adalah letargi, kenaikan berat badan. Untuk pemakaian pada individu dengan kepatuhan diet yang tidak terlalu baik.

Sedangkan insulin human sintetik, insulin kerja pendek (short-acting) atau onset lebih lama.  Insulin kerja panjang  puncak dan lama kerja bervariasi, tergantung respons individu. Efek sampingnya kenaikan berat badan. Untuk pemakaian pada individu dengan kepatuhan yang lebih baik. Dan biaya relatif lebih rendah. Konsep terapi insulin basal 50 persen dari kebutuhan insulin harian. Mengendalikan kadar glukosa darah basal (saat tidur) dan di antara makan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement