Rabu 12 Apr 2017 13:58 WIB

Sony Dwi Kuncoro Gagal Pertahankan Gelar

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Sony Dwi Kuncoro
Foto: dok. PBSI
Sony Dwi Kuncoro

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Babak kualifikasi Singapore Open Super Series 2017 sedang berlangsung di Singapore Indoor Stadium pada 11-16 April 2017. Sayang, wakil Indonesia sudah mulai banyak bertumbangan termasuk sektor tunggal putra.

Sony Dwi Kuncoro sebagai pemenang Singapore Open 2016 lalu gagal mempertahankan gelarnya. Paga tahun ini, Sony bahkan langsung tersingkir pada babak pertama. Sony tak mampu mengatasi laga perdananya di Singapura Terbuka 2017 hari ini (12/4).

Sony harus mengakui kekalhannya dari pemain Korea Selatan, Lee Dong Keun setelah bermain tiga gim dengan skor 21-19, 15-21, dan 18-21. Padahal, Sony mengakui dirinya sudah melakukan penampilan dengan baik pada awal pertandingan namun tak bisa melanjutkan itu.

“Sebenarnya di awal permainan saya sudah cukup baik namun beberapa kali di poin-poin kritis, saya malah tidak bisa memanfaatkan,” kata Sony dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/4).

Tak hanya itu, Sony juga merasa lawan yang ia hadapi cukup bagus saat bertanding. Sayangnya, Sony melakukan kekasalahan selama bertanding seperti pukulan kesalahan sendiri yang ia lakukan dalam menghadapi Lee Dong Keun.

Hal itu membuat Sony kehilangan banyak poin dan akhirnya lawan bisa dengan mudah mengalahkan. Begitu juga dengan Tommy Sugiarto, ia harus gugur pada babak pertama setelah kalah dari pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus dengan 19-21 dan 17-21.

Selain tunggal putra, pemain tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini juga terpaksa harus mengakhiri langkahnya di babak pertama. Ia tak bisa membendung langkah pemain Taiwan, Chiang Mei Hui dan kalah dua gim langsung, 15-21 dan 14-21.

Hanna mengaku tak bisa mengembangkan permainannya di lapangan. Ia juga mengatakan tak tampil percaya diri saat berhadapan dengan Chiang kali ini. Padahal Hanna pernah menang dua kali dari Chiang dalam pertemuan sebelumnya yaitu di Vietnam International Challenge 2013 dan Cina Taipei Open 2015.

“Saya banyak tidak yakin saat tadi di lapangan. Faktornya lebih kepada diri saya sendiri. Mainnya jadi enggak keluar,” ungkap Hanna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement