REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah ortopedi Rumah Sakit (RS) Pondok Indah-Puri Indah dr Ihsan Oesman SpOT (K) menyatakan, Indonesia merupakan negara dengan angka penderita diabetes mellitus (DM) ketiga terbanyak setelah India dan Amerika Serikat. Ia menyebut, pernah menangani pasien DM berusia 30-an atau usia produktif.
Ia terkena DM tipe 2 akibat gaya hidupnya yang sangat menyukai minuman manis. Padahal, kata dia, penyakit ini adalah penyakit seumur hidup.
Untuk itu, ia meminta pasien DM patuh untuk berobat maupun mendapatkan dukungan dari keluarga sekitar. Ia juga mengimbau, orang yang menderita DM supaya mengenakan sepatu khusus, alas kaki yang baik dan berbahan lembut untuk merawat kaki. "Karena sepertiga dari total angka penderita DM memiliki faktor risiko maupun keluhan di kaki dan pergelangan kaki," katanya saat ditemui usai diskusi Kaki Diabetes: Diagnosa & manajemen, di Jakarta, Kamis (6/4).
Saat dokter mendiagnosa orang menderita diabetes, struktur tulang bisa berubah dan mudah terluka. Untuk itu, ia mewanti-wanti supaya orang menderita DM jangan berjalan tanpa alas kaki.
Baca juga: Makanan Bebas Gluten Makin Picu Diabetes
Berdasarkan data yang dihimpun Republika, dikutip dari Federasi Diabetes Internasional, penderita diabetes di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 10 juta orang dengan rentang usia 20-79 tahun. Namun, hanya sekitar separuh dari mereka yang menyadari kondisinya.
Hasil penelitian Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2013, sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun menderita diabetes tipe 2. Ini berarti 6,9 persen dari total penduduk usia di atas 15 tahun. Tetapi hanya 26 persen saja yang sudah terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak menyadari dirinya sebagai penderita diabetes tipe 2.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
