Rabu 05 Apr 2017 18:01 WIB

Atap Ambruk, SMAN 30 Garut Hentikan Kegiatan Belajar Mengajar

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah guru melihat atap sekolah yang ambruk di SMP dan SMA Mardi Yuana, Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah guru melihat atap sekolah yang ambruk di SMP dan SMA Mardi Yuana, Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kegiatan belajar mengajar di SMAN 30 Garut, Kecamatan Cihurip terpaksa dihentikan. Sebab atap bangunan kelas mengalami ambruk pada Selasa (4/4) sore.

Sekretaris Kecamatan Cihurip yang sekaligus komiter SMAN 30 Garut, Sambas, mengatakan atap tiga ruang kelas ambruk lantaran pondasi yang kurang kuat. Ia menyebut pondasi atap SMAN 30 Garut menggunakan baja ringan,tetapi bagian gentengnya tak menggunakan multiroof.

"Ini pakai genteng biasa jadi tak kuat pondasi baja ringannya. Dari beberapa hari lalu juga sudah kelihatan tanda-tanda bakal robohnya," katanya.

Beruntung, kata dia, tak ada bagian tembok ruang kelas yang mengalami kerusakan. Sekolah tersebut, sambungnya , dibangun sekitar tahun 2014 hingga 2015. 

"Tadinya pakai baja ringan biar kelihatan bagus dan kuat. Tapi ternyata malah roboh. Beruntung tidak ada korban saat kelas ambruk karena guru dan siswa sudah pulang karena kejadiannya sore," ujarnya. 

Ia menjelaskan pula, SMAN 30 Garut cuma mempunyai tiga ruang kelas dan dua ruang kantor. Sehingga dengan ambruknya atap di tiga ruang kelas sekitar pukul 15.00, membuat para siswa tak bisa belajar di sekolah. Selain itu, rusaknya ruang kelas juga membuat para siswa kelas XII yang akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada pekan depan menjadi terganggu. 

"Ini juga jadi pikiran buat kami karena para siswa mau melaksanakan UN minggu depan. Alternatifnya lokasi ujian dipindah ke aula Desa Cihurip atau Mapolsek Cihurip," jelasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement