Senin 13 Mar 2017 02:40 WIB

Keuntungan Menjadi Ibu di Usia Tua

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, Menunda kehamilan Anda sampai usia 35 tahun ternyata tidak selalu buruk. Sebab, melahirkan anak di usia tua justru memiliki sejumlah manfaat bagi anak.

Seperti dilansir Indian Express, riset International Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa menunda kehamilan sampai usia 35 benar-benar dapat membuat anak-anak Anda lebih cerdas. Studi baru ini berbeda dengan 40 tahun yang lalu.

"Penelitian kami merupakan yang pertama untuk melihat bagaimana kemampuan kognitif anak yang lahir dari ibu yang lebih tua telah berubah dari waktu ke waktu dan apa yang mungkin bertanggung jawab atas pergeseran ini," kata Peneliti di London School of Economics dan Ilmu Politik, Alice Goisis.

Pergeseran ini disebabkan oleh perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua, kata studi tersebut. Saat ini ibu yang lebih tua cenderung lebih diuntungkan daripada ibu muda misalnya, mereka berpendidikan dan cenderung tidak merokok selama kehamilan.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti menganalisis data dari tiga studi longitudinal di Inggris. Yakni National Child Development Study di tahun 1958, British Cohort Study di tahun 1970, dan Millennium Cohort Study di 2001, menujukkan kemampuan kognitif anak-anak diuji ketika mereka berusia 10 sampai 11 tahun.

Pada tahun 1958 dan 1970 anak yang lahir dari ibu berusia 25-29 tahun memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi daripada anak-anak yang lahir dari ibu berusia 35-39 tahun.

Namun, pada tahun 2001 hasil ini terbalik. Ketika para peneliti mengambil karakteristik sosial dan ekonomi ibu-ibu, menunjukkan bahwa perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua yang sangat mungkin menjadi alasan untuk perbedaan.

"Kemampuan kognitif penting dalam dan dari dirinya sendiri, juga karena merupakan prediktor kuat bagaimana anak-anak di kemudian hari, dalam hal pencapaian pendidikan mereka, pekerjaan mereka dan kesehatan mereka," kata Goisis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement