Rabu 08 Mar 2017 10:41 WIB

Kapolri Sampaikan Kuliah Umum tentang Kebinekaan di ITB

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (8/3). Kapolri menyampaikan kuliah umum bertemakan Tantangan Kebinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi.

Kapolri tiba di ITB pukul 09.30 WIB didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan. Kedatangannya disambut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna Iskandar.

Bertempat di Aula Barat ITB, mahasiswa telah memadati untuk mengikuti kuliah umum mantan Kapolda Metro Jaya ini. Wakil Rektor Bermawi mengapresiasi kesediaan Kapolri memberikan kuliah umum kepada mahasiswanya. Dengan tema yang teraktual dan dibutuhkan bagi para generasi muda.

"Satu kehormatan hari ini studi general diisi orang luar biasa berpangkat jenderal. Saya yakin apa yang disampaikan akan memberikan wawasan luar biasa kepada mahasiswa kami memahami yang berkembang di negara ini. Yang diangkat bagaiaman kebhinekaan terus dijaga dan begitu erat pemersatu di negara ini," kata Bermawi dalam sambutannya sekaligus membuka kuliah umum.

Ia pun menyampaikan permohonan maaf karena Rektor ITB yang berhalangan hadir. Sebab tengah bertemu dengan Menko Puan Maharani di Jakarta. Jenderal Tito mengatakan masalah kebhinekaan menjadi hal yang sangat penting. Mengingay bangsa kita memiliki keberagaman mulao dari suku, ras, dan agama.

 

"Saya berbagi masalah kebinekaan karena masalah kebinekaan menjadi hal yang sangat penting karena bangsa kita sangat unik. Saya kira tidak ada bangsa lain yang memiliki begitu banyak keberagaman mulai perbedaan suku ratusan suku ada di Indonesia. Dengan segenap adat istiadatnya budayanya bahasanya," kata Tito mengawali kuliah umumnya.

Oleh karenanya perlu ada pemahaman kebhinekaan yang tertanam pada masing-masing diri masyarakat Indonesia. Sehingga bisa terus bersatu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement