Selasa 07 Mar 2017 18:58 WIB

Muhammadiyah Bakal Punya Perguruan Tinggi di Malaysia

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Kegiatan ‘Pembentukan Asosiasi Program Studi (Prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA) (Ilustrasi)
Foto: Dokumen
Kegiatan ‘Pembentukan Asosiasi Program Studi (Prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah segera mengambil alih saham mayoritas di Asia e University di Kuala Lumpur, Malaysia. Pengambilalihan saham ini dilakukan melalui pembentukan konsorsium yang terdiri atas 12 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia. Konsorsium ini disebut sebagai University Consorsium Muhammadiyah Malaysia (UCMM).

Rektor Universitas Muhammadiya (UM) Surabaya Sukadiono mengatakan, PP telah berencana ingin mengembangkan perguruan tinggi di luar negeri. Rencana tersebut menjadi bagian dari internasionalisasi Muhammadiyah. Kemudian, PP Muhammadiyah membentuk konsorsium yang terdiri atas 12 perguruan tinggi tersebut.

Proses pengambilalihan saham ini ditargetkan bisa selesai tahun ini. Sehingga saat tahun ajaran baru pada September 2017, PTM di Indonesia bisa mengirim para dosen untuk mengikuti program doktor di Asia e University.

“Nah PP Muhammadiyah ingin beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah ini ditunjuk dalam sebuah konsorsium. Ada 12 perguruan tinggi yang nanti membeli saham perguruan tinggi di Malaysia,” kata Sukadiono, Selasa (7/3). Ke 12 PTM tersebut antara lain, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Menurutnya, Asia e University menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup diminati di Malaysia. Muhammadiyah lebih mudah membeli saham perguruan tinggi swasta, sebab perguruan tinggi negeri memiliki beberapa pakem. Misalnya, yang menjadi rektor di perguruan tinggi negeri Malaysia harus bergelar Sultan.

Pada tahap awal ini, PP Muhammadiyah telah melakukan pembicaraan dengan Asia e University. Nantinya, PP Muhammadiyah akan membeli saham mayoritas yakni maksimal 51 persen dari saham di kampus tersebut. Sehingga, kepemilikan saham di Asia e University akan dimiliki tiga konsorsium.

“Di Malaysia sudah ada polanya, seperti International University of Malaya-Wales ini kerja sama dari University of Malaya dan universitas di New South Wales. Ini kesempatan bagi Muhammadiyah,” ujar Sukadiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement