Selasa 21 Feb 2017 12:17 WIB

Diobati Antiseptik, Mengapa Luka Terasa Perih?

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Luka di tangan. Ilustrasi
Foto: CNN
Luka di tangan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bila Anda memiliki luka seringkali disarankan untuk memberikan antiseptik pada luka tersebut. Lalu, mengapa luka terasa perih saat diberi antiseptik? Ini karena adanya etanol dan hidrogen peroksida yang lazim ada dalam antiseptik.

Menurut analis kimia Momenta Pharmaceuticals, Cambridge, Massachusetts, Joseph Glajch, mengatakan, etanol dan hidrogen peroksida mengaktivasi reseptor yang memicu sensasi terbakar. Etanol mengaktifkan vanilloid receptor-1 (VR1). VR1 menciptakan sensasi terbakar saat terekspos panas atau senyawa kimia tertentu termasuk senyawa capsaicin pada cabai.

''Namun saat bertemu etanol dan kontak dengan VR1, etanol menurunkan suhu di bawah suhu tubuh sehingga secara mendadak terasa efek terbakar,'' kata Glajch seperti dikutip Live Science. Sensasi terbakar ini juga terasa di tenggorokan saat seseorang meminum minuman beralkohol.

Hal ini juga berkaitan dengan kelompok transient receptor potential vanilloid (TRPV). Reseptor ini ada di semua bagian internal tubuh. Etanol mengaktivasi reseptor yang sama di esofagus dan sesaat terasa sensasi terbakar.

Sementara hidrogen peroksida mengaktifkan reseptor lain yakni transient receptor potential ankyrin 1 (TRPA1). Meski informasin tentang TRPA1 masih terbatas, namun cara kerjanya serupa dengan VR1 saat terkena etanol. ''Beruntung kedua senyawa itu tidak merusak. Pada dasarnya etanol dan hidrogen peroksida hanya membuat kedua reseptor aktif,'' kata Glajch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement