Jumat 17 Nov 2017 21:57 WIB

Tontowi/Liliyana Tersandung di Perempat Final

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal melangkah ke semifinal Cina Terbuka Super Series Premier 2017. Keduanya harus mengakui keunggulan pasangan baru asal Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen. Setelah bertanding selama 68 menit, Tontowi/Liliyana kalah dengan 21-15, 8-21 dan 16-21 di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Jumat (17/11).

"Permainan mereka lumayan bagus hari ini. Saya sendiri banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang maksimal, itu yang membuat lawan tambah percaya diri. Terus lawannya yang saya rasakan juga bolanya masuk-masuk terus, jadi sayanya agak bingung di lapangan, banyak mati-mati sendiri," kata Tontowi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (17/11) malam.

"Mereka pasangan baru, mungkin lebih fresh. Dibanding dengan Fischer (Joachim Fischer Nielsen) pemain cowok yang ini lebih muda. Lebih prima cover lapangannya. Kalau Pedersen sendiri kurang lebih sama saja," ungkap Liliyana.

Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan gim pertama dengan baik. Namun memasuki gim kedua, pertandingan tak berjalan semulus sebelumnya. Tontowi/Liliyana harus tertinggal 1-6 dan 5-11. Setelah jeda interval, Tontowi/Liliyana hanya mampu mencuri tiga angka dari lawan. Pasangan Indonesia ini kalah 8-21 di gim kedua.

Susul menyusul di gim ketiga, menjadi hal yang tak terhindarkan sejak awal. Meski kerap tertinggal, Tontowi/Liliyana tetap berusaha mengejar poin lawan. Dari skor 14-19, Tontowi/Liliyana sempat berusaha mendekat menjadi 16-19. Sayang kemudian Christiansen/Pedersen langsung menyambar dua poin berikutnya, menjadi 16-21, Tontowi/Liliyana kalah.

"Gim kedua kami agak kendor. Seperti kesalahan biasanya, kami mati sendiri secara beruntun. Itu yang bikin mereka percaya diri dan kami menjadi tertekan. Itu aja sih kendalanya," ujar Liliyana.

Ia menjelaskan, kualitas pemain di delapan besar sudah sama. Tinggal para pemain menerapkan permainannya dengan konsisten. Liliyana merasakan pada gim kedua dari poin 0 sampai 6 sangat cepat. Sementara ia dan Tontowi tidak lekas berubah. 

"Kami coba keluar dari hal itu, tapi balik lagi melakukan yang sama. Sama halnya dengan gim ketiga. Jadi mereka dapat poin dengan mudah dan nggak ada capeknya," jelas Liliyana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement