REPUBLIKA.CO.ID, PARIS. Partai final turnamen Grand Slam Perancis Terbuka yang mempertemukan Novak Djokovic vs Rafael Nadal di Roland Garros, Ahad (10/6) malam waktu setempat harus ditunda lantaran hujan.
Sejarah baru yang akan ditorehkan salah satu petenis papan atas dunia ini pun terpaksa ditunda hingga Senin (11/6) nanti.
Hingga pertandingan di set keempat dihentikan oleh juri, Nadal masih memimpin dengan skor 6-4, 6-3, 2-6, 1-2 atas Djokovic. Pertandingan dihentikan ketika Djokovic mulai bangkit dari keterpurukan di set pertama dan kedua.
Bermain di Roland Garros, baik Nadal maupun Djokovic mempertontonkan permainan memukau. Nadal yang mendominasi set pertama dan kedua, mulai turun performanya di set ketiga sehingga set tersebut berhasil dimenangkan Djokovic.
Nole, sapaan akrab Djokovic, yang kerap membuat kesalahan netting di set pertama dan kedua ini pun mulai bisa mengontrol permainan di set ketiga. Memasuki set keempat, petenis nomor satu dunia ini semakin menunjukkan kehebatannya mengayunkan raket dengan keunggulan sementara sementara 2-1.
Partai final antara Nadal dan Djokovic akan kembali digelar Senin (11/6). Terakhir kali partai final Perancis Terbuka harus berjalan tidak sempurna alias ditunda pada tahun 1973 silam.
Turnamen Grand Slam Perancis Terbuka 2012 akan melahirkan sejarah baru bagi Nadal maupun Djokovic. Untuk Nadal, petenis Spanyol ini berambisi mewujudkan impiannya merebut titel grand slam kali ke-11 sepanjang karirnya.
Selain itu, Nadal juga berambisi menjadi raja di Roland Garros kali ketujuh, sebelumnya petenis yang dijuluki raja lapangan tanah liat ini telah menjuarai kejuaraan Grand Slam Perancis Terbuka pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011.
Bagi Djokovic, petenis Serbia kemenangan di Perancis Terbuka akan menorehkan rekor kemenangan grand slam secara berturut-turut yang pernah ditorehkan oleh mantan petenis yang berasal dari Australia yakni , Rod Laver pada tahun 1969. Jika Djokovic berhasil memenangkan gelaran French Open 2012 ini, otomatis dirinya berhasil mengulangi sejarah yang pernah ditorehkan oleh Laver pada 43 tahun yang silam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
