Senin 02 May 2011 19:40 WIB

PBSI Akui Terlambat Lakukan Kaderisasi

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi
Djoko Santoso
Foto: Antara
Djoko Santoso

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Djoko Santoso, menuturkan persoalan pembinaan bulutangkis di Indonesia tidak hanya terletak pada sistem kepelatihan. Nmaun, tidak seimbangnya kualitas pemain muda dan senior yang menghuni Pelatnas.

"Yang senior prestasinya turun dan junior belum cukup mengangkat,” ujar Djoko. Selain itu, prestasi negara-negara lain juga tengah meningkat.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Hadi Nazri, menambahkan bahwa Indonesia memang terlambat melakukan kaderisasi.  Pada Kejuaran Dunia junior 2008 silam, Indonesia sudah tertinggal dari negara lain. “Di Olimpiade Remaja, kita juga jauh sekali,” kata dia.

Karena itu, pihaknya akan memfokuskan pembinaan pemain junior untuk mengejar ketertinggalan. Ia mengatakan bahwa Indonesia harus segera meningkatkan kualitas Sirkuit Nasional. “Bagaimana pemain junior bisa bersaing di level senior,” kata Hadi.

Untuk mencapai ini, PBSI tidak bisa sendirian. Hadi pun menuturkan PBSI membutuhkan bantuan klub dan pengurus daerah untuk mempersiapkan atlet agar mampu bersaing. “Kita juga akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement