Jumat 09 Oct 2015 22:35 WIB

Balapan MotoGP Kian Memanas

Rep: Frederik Bata/ Red: Fernan Rahadi
Italian MotoGP rider Valentino Rossi (R) of the Movistar Yamaha MotoGP team is on his way to win the Motorcycling Grand Prix TT Assen at the TT Circuit in Assen, Netherlands, 27 June 2015. Rossi won ahead of second placed Spanish rider Marc Marquez (L) of
Foto: EPA/BAS CZERWINSKI
Italian MotoGP rider Valentino Rossi (R) of the Movistar Yamaha MotoGP team is on his way to win the Motorcycling Grand Prix TT Assen at the TT Circuit in Assen, Netherlands, 27 June 2015. Rossi won ahead of second placed Spanish rider Marc Marquez (L) of

REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Ajang balap MotoGP musim ini tinggal menyisakan empat seri lagi. Untuk sementara Valentino Rossi masih berjaya di posisi puncak klasemen sementara. Pembalap Yamaha Movistar itu mengantongi 263 poin dari 14 gelaran.

The Doctor, julukan Rossi unggul 14 angka atas rekan setimnya Jorge Lorenzo. Pada seri teranyar yang berlangsung di sirkuit Motorland Aragon, dua pekan lalu, Rossi finis di posisi ketiga. Itu menjadi podium ke-13nya sepanjang musim ini.

Lorenzo lebih hebat lagi. Berlaga di markas sendiri, rider asal Spanyol finis di urutan pertama. Itu adalah kemenangan keenam X-Fuera di ajang adu cepat kuda besi sejak Maret 2015.

Kondisi di atas membuat persaingan menuju akhir musim kian memanas. Sebab masih ada 100 poin yang diperebutkan. Tanpa mengecilkan Marc Marquez yang tertinggal 79 poin dari sang pemuncak, rasa-rasanya kompetisi merebut gelar juara dunia tinggal menyisakan Rossi versus Lorenzo. Fakta bahwa secara konstruktor Yamaha kian tak terbendung semakin menyempurnakan hal itu.

Rossi sendiri mengaku antusias dengan semua adrenalin yang tercipta jelang penghujung musim. Ia bahkan memuji Lorenzo sebagai pembalap yang memiliki skill mumpuni. Ia tak menampik bukan perkara mudah bisa mengatasi perlawanan jagoan negeri matador itu.

"Pertempuran antara saya dan Jorge terasa sangat sulit tetapi itu bagus, karena di setiap balapan kami harus berusaha mendapatkan poin demi poin. Jorge fantastis, kami cukup kompetitif," kata pemilik nomor 46 dikutip dari Crash, pekan lalu.

Lorenzo pun kian bersemangat. Usai mencatat hasil apik di Aragon, rider berusia 28 tahun begitu sumringah lantaran menipiskan jarak dengan Rossi. Namun, ia menegaskan segala sesuatu baru terlihat di seri terakhir nanti.

Dari empat balapan yang tersisa, yang terdekat adalah GP Motegi pada 11 Oktober nanti. Ia siap meraih kemenangan di sirkuit milik negeri Sakura tersebut. "Saya tahu ini tidak mudah karena Marc sangat tangguh di Jepang. Valentino, seperti yang kita lihat, tak akan pernah menyerah," tutur Lorenzo.

Aksi saling sindir yang bermula dari ukiran di helm Rossi menambah tensi persaingan. Sebelumnya jelang balapan di Misano, jagoan negeri Spaghetti itu mendesain helmnya dengan gambar ikan hiu mengejar ikan kecil. Ikan hiu ia ibaratkan sebagai Lorenzo dan beberapa pesaing lainnya. Meski dalam pernyataannya ia mengatakan tidak menyindir pihak manapun.

Lorenzo pun balik menyerang. Usai menjuarai GP Aragon ia memarkir motornya di Parc Femme, lalu berdiri di atasnya dengan tangan kanan membentuk sirip layaknya ikan hiu. Keadaan tersebut menjadi sisi lain yang tak terpinggirkan nuansa rivalitas yang kental.

Sirkuit Motegi akan menjadi pembuktian kubu mana yang berjaya. Tahun lalu, Lorenzo menang di arena sepanjang 2,493 kilometer ini. Masih ada seri Philip Island, Sepang, dan Ricardo Tomo sebelum menutup musim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement