Jumat 14 Sep 2012 11:30 WIB

Warga Riau Malu PON XVIII tak Siap

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
 Pertunjukan Kembang Api saat pembukaan PON XVII di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9).   (Adhi Wicaksono)
Pertunjukan Kembang Api saat pembukaan PON XVII di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Melihat persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau yang terlihat kurang sukses membuat masyarakat Pekanbaru mengkiritk kebijakan Gubernur Riau Rusli Zainal. Ahmad, warga Rumbai, Pekanbaru, mengkritik pelaksanaan perhelatan PON yang terlihat ala kadarnya.

Ia sebenarnya tidak ingin ikut-ikutan seperti masyarakat lain yang menilai buruk persiapan PON Riau sebab hal itu membawa nama baik daerahnya. Namun melihat pembangunan venue di Sport Center Rumbai yang terkesan belum selesai, ia mengaku prihatin.

"Saya tidak ingin Riau dicap buruk gara-gara tidak siap menggelar PON. Tapi kenyataannya seperti itu," kata sopir taksi ini kepada Republika, Jumat (14/9). Menurut Ahmad, sangat disayangkan jika nama baik Riau tercoreng gara-gara ulah pemerintah daerah yang tidak amanah dalam bekerja.

Pria berdarah Minangkabau itu mengetahui, sudah sejak 2006, provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning itu mengajukan diri menjadi tuan rumah.Sayangnya waktu enam tahun tidak mampu dimanfaatkan dengan baik untuk menyiapkan venue dan sarana pertandingan dengan baik.

Alhasil banyak keluhan dari atlet dan masyarakat yang didengar Ahmad dari perbincangan mulut ke mulut maupun media.Ia tidak segan menuding Gubernur Riau sebagai biang keladinya. Apalagi sebelum PON berlangsung, orang nomor satu di Riau itu diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Selesai PON, mau diapakan venue di Rumbai? Biarkan saja KPK turun lagi memeriksa jika memang ada korupsi," cetus Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement