Selasa 07 Aug 2012 17:25 WIB

Felix Sanchez: Medali Emas untuk Mendiang Nenek

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Pelari Republik Dominika, Felix Sanchez tak kuasa menahan tangis usai memenangkan medali emas Olimpiade London 2012. Ia bersimpuh di depan foto mendiang neneknya.
Pelari Republik Dominika, Felix Sanchez tak kuasa menahan tangis usai memenangkan medali emas Olimpiade London 2012. Ia bersimpuh di depan foto mendiang neneknya.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Air mata pelari gaek Republik Dominika, Felix Sanchez tak bisa dibendung saat medali emas Olimpiade London 2012 dipastikan jatuh ketangannya. Turun di nomor lari 400 meter halang rintang putra, Sanchez menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 47, 63 detik. Sanchez mengatakan medali tersebut ia persembahkan untuk mendiang neneknya, Abuella.

Ya, sosok Abuella memang sangat berpengaruh bagi karir Sanchez. Ia mengatakan, sang nenek adalah sumber inspirasi baginya sehingga bisa memenangkan medali emas di London.

Hebatnya, ia meraih emas di saat usianya terbilang sudah uzur untuk seorang atlet, 34 tahun. Ia berhasil mengalahkan jagoan Amerika Serikat (AS), Michael Tinsley yang harus puas meraih medali perak karena menorehkan waktu terbaiknya 47,91 detik. Adapun favorit juara di nomor ini, Javier Culson dari Puerto Rico hanya mendapatkan perunggu setelah menempati posisi ketiga dengan catatan waktu 48,10 detik. Juara dunia sekaligus bintang tuan rumah, Dai Greene tidak kebagian medali setelah hanya mampu finis di urutan keempat.

Bagi Sanchez, medali emas yang direbutnya kali ini bukan yang pertama. Ia pernah menjadi yang tercepat di Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. (baca: Sprinter Felix Sanchez Kembali Kalungkan Emas Olimpiade).

Sayang cedera yang menghampirinya membuat prestasinya tenggelam. Namun dia mampu bangkit setelah menghilang cukup lama dari lintasan dengan mempersembahkan emas bagi negaranya.

Momen mengharukan tersaji usai Sanchez menyentuh garis finish. Ia langsung mencopot dan mencium foto neneknya yang dikenakannya di seragam saat balapan. Sambil berlutut, Sanchez tampak sesunggukan mengusap air matanya ketika lagu kebangsaan Republik Dominika dikumandangkan.

Meski berbadan tegap dan memiliki tato super hero 'Spiderman' di tubuhnya, Sanchez tidak kuasa menahan kesedihan mengingat kenangan bersama neneknya. Bahkan ia menuliskan nama Abuella di sepatu yang mengantarkannya merebut emas kedua sepanjang karir di Olimpiade. Sanchez melakukan itu lantaran neneknya itu merupakan sumber inspirasi baginya.

Sanchez menceritakan, saat berlaga di Beijing empat tahun lalu, ia larut memikirkan neneknya. Alhasil meski menyandang gelar sebagai juara bertahan, ia hanya mampu finis di urutan ke-22 dari 25 pelari. Ia sempat memiliki pikiran untuk pensiun dari lintasan. Namun karena tidak mau mengecewakan neneknya, ia terus berlatih keras dan mimpinya terwujud di Olimpiade London.

“Saya menangis sepanjang hari. Saya sangat emosional,” kisah pelari berjuluk Super Felix terseut seperti dilansir Washingtonpost.com, Selasa (7/8). “Setelah Olimpiade Beijing, saya berjanji bahwa saya akan memenangkan medali emas untuknya.”

Sebelum menghadapi laga final, pikirannya terus tertuju kepada sang nenek. Sanchez masih larut dalam kenangan emosional lantaran banyak petuah almarhum yang masih terus terngiang di kepalanya. “Saya sudah benar-benar emosional sepanjang pekan ini, berpikir tentang dia,” ujarnya.

Saat memulai perlombaan, turun rintikan hujan yang cukup membasasi lintasan. Hal itu semakin membuat Sanchez tidak kuasa untuk larut dalam kenangan masa lalu bersama neneknya. “Itu membuat sata merasa seperti nenek sedang menangis bahagia. Nenek pasti bangga dengan saya,” jelas pelari berkepala plontos tersebut.

Sanchez bersyukur pada akhirnya mampu menjadi yang tercepat. “Kita semua melakukannya. Anda berpikir tentang kemenangan, maka anda harus berlatih sangat keras. Anda mendapatkan momen bagus saat ini dan segala sesuatu harus dikerjakan dengan benar di waktu yang tepat,” kata pria kelahiran New York, 30 Agustus 1977 tersebut mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement