Senin 25 Dec 2017 18:39 WIB

Seri 3 IBL Berakhir, Pelita Jaya Masih Sempurna

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Para pemain Pelita Jaya.
Foto: dok IBL
Para pemain Pelita Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Juara bertahan Pelita Jaya Jakarta menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan hingga berakhirnya Seri kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018 berakhir. Stapac Jakarta menjadi korban terakhir Pelita Jaya. Tim asuhan Johannis Winar menang 76-67 di Sritex Arena, Solo, Senin (25/12).

Stapac membuat start awal apik, namun Pelita Jaya berhasil menutup kuarter pertama dengan hasil imbang 12-12. Kuarter kedua, Pelita Jaya melesat. Mereka mencetak 21 angka dan hanya kebobolan sembilan untuk mencatatkan keunggulan 33-21 saat halftime.

Pelita Jaya semakin menjauh pada kuarter tiga dengan skor 59-38. Stapac yang mencoba mengejar sempat menipiskan selisih poin tinggal 11 angka, tapi Pelita Jaya selalu mendapatkan cara untuk kembali menjauh hingga laga berakhir. (Baca juga: Bangkit dari Kekalahan, SM Pertamina Atasi Pacific Caesar)

Point guard Pelita Jaya Wayne Bradford mencetak 22 poin, disusul Xaverius Prawiro dengan 15 angka. Di kubu Stapac, Dominique Williams mengemas 19 angka dan Nate Barfield 18 poin. 

Johanis Winar memberikan apresiasi tinggi kepada pemainnya. "Gim berat waktu istirahat pendek, namun pemain tetap kuat. Mereka bisa bermain dengan energi yang tinggi. Ini suatu hal luar biasa. Back to back gim besar tetap bisa menang," kata pria yang biasa disapa Ahang ini.

Meskipun belum terkalahkan, Ahang menilai timnya masih punya kelemamahan dari sisi turn over. Saat menang lawan Satria Muda Pertamina, Pelita Jaya membuat 22 turn over. Hal serupa terjadi lagi melawan Aspac, kini bahkan satu lebih banyak yakni 23 turn over dan dimanfaatkan Stapac menjadi 32 poin.

"Ini iekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Tadi kami sudah memimpin margin besar pemain jadi kurang fokus. Stapac dapat naik memaksa saya ambil time out. Pemain sebenarnya ada pakem cara pecahkan full press court Stapac, tetapi tidak dilakukan," ungkap Ahang.

Bradford menyebut dua kemenangan yang diraih di Solo ini dipersembahkan buat pelatih yang merayakan ulang tahun. Ahang berulang tahun ke-47 pada Ahad (24/12) kemarin.

Sementara asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo menjelaskan, sebenarnya timnya memiliki momentum pada kuarter pertama, tapi kuarter dua Pelita Jaya mulai naik dan momentum balik ke mereka.

"Pelita Jaya merupakan tim yang kuat. Kami hanya berusaha bertahan agar kalah hanya single digit saja. Dan, ini berhasil dilakukan oleh pamain," kata Inal.

Inal menyayangkan mental eksekusi para pemainnya yang jelek kali ini. Ia menilai mereka terlalu terburu-buru dalam tekanan tinggi di pertandingan besar ini.

Rizki Effendi kapten Stapac, mengungkapkan, timnya kehilangan momentum, dan tidak bisa mendapatkannya lagi. "Walau kalah, tapi sudah memberikan yang terbaik. Berbeda dengan pertemuan pertama lalu. Jadi, kami optimistis untuk pertemuan selanjutnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement