REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Rentetan hasil buruk yang diraih Los Angeles (LA) Lakers membawa korban. Pelatih Mike Brown harus kehilangan jabatannya lantaran dianggap sebagai biang keterpurukan Lakers di awal kompetisi NBA.
Dari lima gim yang dilakoni Kobe Bryant dan kawan-kawan hanya meraih satu kemenangan dan menelan empat kekalahan.Petinggi klub dikabarkan tidak suka dengan keputusan Brown yang masih mengandalkan muka lama.
Padahal pada bursa transfer lalu, Lakers mendatangkan dua bintang, yaitu Steve Nash dari Phoenix Suns dan Dwight Howard dari Orlando Magic. Kontrak dua pemain itu mencapai 100 juta dolar AS alias Rp 960 miliar.
Namun dari lima gim tersebut, keduanya jarang menjadi pilihan utama. Alhasil investasi yang dikeluarkan klub tidak sebanding dengan capaian Lakers yang tampil kurang mengesankan.
Di bawah sentuhan Brown, Lakers meraih 41 kemenangan dan 25 kekalahan. Laju mereka terhenti di semi final Wilayah Barat setelah dikalahkan Oklahoma City Thunder dengan agregat 1-4.
Pelatih berusia 42 tahun itu tidak banyak berkomentar terkait keputusan petinggi klub. “Mereka memecat saya,” keluh Brown, Sabtu (10/11) WIB.
Wakil Presiden Eksekutif Lakers Jim Buss disebut sebagai orang di balik pemecatan Brown. Kegeraman Buss memang tidak bisa lepas dari raihan buruk Lakers.
Apalagi fans yang memadati Staples Center, kandang Lakers beberapa kali meneriakkan agar Phil Jackson yang telah pensiun untuk kembali melatih klub. “Kita menginginkan Phil,” teriak suporter.
Jackson adalah pelatih tersukses yang mampu memberikan lima dari 11 gelar cincin NBA yang direbut sepanjang sejarah klub. Mantan pelatih Chicago Bulls itu memoles Lakers musim 1999-2004 dan 2005-2011. Buss dikabarkan tengah melobi pelatih berusia 67 tahun itu untuk sudi menolong Lakers dari keterpurukan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
