Kamis 12 Oct 2017 15:22 WIB

Peserta WJEM Bawa Air Mineral akan Didiskualifikasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Endro Yuwanto
Air Mineral dalam Kemasan (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
Air Mineral dalam Kemasan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panitia West Java Eco Marathon (WJEM) 2017 yang akan digelar di Pangalengan, Kabupaten Bandung, 15 Oktober 2017 mendatang, terus melakukan berbagai persiapan. Panitia pun mengingatkan semua peserta untuk menjaga lingkungan saat melewati jalur maraton.

Peserta yang terbukti mengotori lingkungan pun akan didiskualifikasi. "Kami panitia akan tegas. Kalau ada peserta yang membawa botol air minum kemasan akan langsung didiskualifikasi," ujar Race Management WJEM Herry Constadi, Kamis (12/10).

Herry mengatakan, panitia sangat menjaga lingkungan selama even ini berlangsung. Setiap peserta, sebaiknya membawa tempat minum sendiri yang bisa diisi ulang di tempat pengisian air. "Biasanya kan kalau even marathon yang lain pengisian airnya setiap lima kilometer sekali. Kalau di WJEM jarak antara water station satu dan lainnya cukup dekat," katanya.

Executive Board Bandung Clean Action Hani Sumarno menambahkan, WJEM tahun ini mengangkat tema "eco". Ini merupakan eco marathon pertama di Indonesia. Beberapa waktu lalu, pernah digelar Bali marathon dan Jakarta marathon, namun tanpa embel-embel eco. "Eco marathon ini pertama di Indonesia. Dalam even ini, kami berupaya untuk meminimalisasi dampak lingkungan. Jadi, peserta lari harus bawa botol minum," katanya.

Bahkan, kata Hani, even ini akan langsung dipantau oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Yakni, dilihat kondisi sampah sebelum acara, selama acara, dan setelah acara. Bahkan, selama even transportasi yang digunakan adalah sepeda.

"Kalau kegiatan ini berhasil, maka akan menjadi salah satu pilot. Ini bukan hal mudah, menggelar acara di luar ruangan tanpa sampah. Tapi, akan kami sederhanakan," kata Hani seraya mengatakan sudah menyiapkan 100 relawan untuk membersihkan sampah di lokasi acara.

Direktur Management Aset PTPN 8 Gunara S mengatakan, hampir 50 persen area kebun teh menjadi lokasi lari pada West Java Eco Marathon 2017. Para pelari akan merasakan sensasi yang luar biasa ketika berlari di atas permukaan laut 1.400 hingga 1.600 meter.

Pelari akan disuguhi pemandangan perkebunan teh warisan pendahulu. Selain itu, gelaran ini akan menjadi sarana edukasi cinta lingkungan serta disiapkan jalur-jalur track yang aman bagi pelari. "Jumlah sementara peserta tiga bulan terakhir mencapai 1.500 pelari. Diikuti oleh pelari Tanah Air maupun mancanegara seperti dari Kenya, Vietnam, Jepang, dan Belanda," kata Gunara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement