Sabtu 05 Aug 2017 13:16 WIB

Antisipasi Doping, INASGOC Gelar Pertemuan dengan OCA

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Ketua Umum INASGOC-Asian Games Erick Thohir memaparkan kesiapan timnya dalam memberikan layanan kesehatan dan pencegahan penggunaan doping, kepada Olympic Council of Asia (OCA) Medical Services Committee & Anti-Doping Commission.
Foto: INASGOC
Ketua Umum INASGOC-Asian Games Erick Thohir memaparkan kesiapan timnya dalam memberikan layanan kesehatan dan pencegahan penggunaan doping, kepada Olympic Council of Asia (OCA) Medical Services Committee & Anti-Doping Commission.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) mengadakan pertemuan dengan OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision untuk mendiskusikan upaya antisipasi doping, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/8) hingga Ahad (6/8). Pertemuan ini dibuka oleh Ketua Umum INASGOC, Erick Thohir.

Hingga hari kedua pelaksanaan, kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran petinggi OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision. Seperti Chairman Dr. Jegathesan Manikavasagam, Direktur Medical & Doping Control INASGOC Dr.dr. Leane Suniar Manurung, MSc, SpGk. Serta para tim dokter dari negara Asia.

Pertemuan ini berisikan agenda pemaparan strategi terkait pelayanan medis dan antidoping untuk Asian Games 2018. "Kita semua tahu bahwa isu antidoping banyak terjadi hampir di semua kegiatan multi event, bahkan di Rio 2012. Kami, INASGOC bersama OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision Meeting menjalankan berbagai upaya dan strategi agar isu Doping tidak terjadi di Asian Games 2018," kata Erick, Sabtu (5/8).

Erick yang juga merupakan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyampaikan, pertemuan rutin para dokter dari negara Asia dilakukan untuk melihat apakah panduan antidpong nanti sudah sesuai atau belum. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk memonitor pihak penyelenggara mengenai pelaksanaan mengenai pelayanan medis dan antidoping.

Pelaksanaan OCA Medical Services Committee & Anti-Doping Commision Meeting menandakan kesiapan INASGOC. Tak hanya venue, atau pertandingan dengan terselenggaranya test event, pembahasan soal doping dan medis yang menjadi hal penting dalam setiap multi event agar kita siap menangani masalah medis yang muncul saat pelaksanaan, kata Erick.

Departemen Medical Services & Anti-Doping bertugas melayani kesehatan keluarga Asian Games, mulai dari atlet, ofisial, para pendukung dan juga tes doping untuk atlet. Untuk pelaksanaan pelayanan medis terdapat tiga tempat yakni medical station, medical center dan poliklinik. Medical Station merupakan tempat pertolongan pertama bagi keluarga Asian Games yang mengalami gangguan kesehatan.

Direncanakan, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) akan bekerja sama dengan National Anti-Doping Organization (NADO) untuk mengontrol doping selama Asian Games 2018. Dikarenakan Indonesia belum mempunyailaboratorium doping yang terakreditasi WADA, maka untuk pesat olahraga Asia tahun depan, Medical & Doping Control INASGOC meminta bantuan dari laboratorium doping terakreditasi di India.

Selain di Jakarta, pertemuan ini juga akan berlangsug di Palembang, Sumatra Selatan pada Senin (7/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement