Ahad 26 Mar 2017 18:51 WIB

Negosiasi Ulang Persiapan Asian Games 2018 Masih Dilakukan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Ketua Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) Erick Thohir saat meninjau proses renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, Ahad (26/3).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Ketua Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) Erick Thohir saat meninjau proses renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, Ahad (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persiapan Asian Games 2018 masih dilakukan mulai dari cabang olahraga yang akan disertakan, prestasi, hingga infrastruktur. Ketua Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla mengungkapkan dalam persiapan tersebut masih ada beberapa yang mungkin masih membutuhkan perubahan.

Kalla mengatakan, negosiasi ulang mengenai persiapan Asian Games 2018 masih akan dilakukan. "Negosiasi ulang ini dilakukan memang karena ada penyesuaian," kata Kalla di Wisma Atlet Kemayoran usai meninjau semua venue Asian Games di Jakarta, Ahad (26/3).

Kalla menambahkan, negosiasi ulang tersebut masih akan dilakukan hingga beberapa bulan ke depan. Semua persiapannya, lanjut Kalla, masih bisa dinegosiasikan sampai September 2017 bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Negosiasi tersebut beberapa di antaranya mengenai cabang olahraga yang akan diubah menjadi 36 macam. Sementara, hingga saat ini Satlak Prima belum memastikan berapa total cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Asian Games 2018.

Sementara itu, Kalla mengatakan renovasi venue yang dilakukan untuk Asian Games 2018 juga ditujukan untuk Asian Paragames. "Untuk Asian Paragames sebagian dilanjutkan. Memang tinggal ditambah untuk askses para atlet difabel seperti tangga dan sebagainya," jelas Kalla.

Negosiasi ulang akan diakukan langsung oleh Kalla dengan bertemu OCA secara langsung. Jika sesuai rencana, Kalla akan bertemu dengan OCA pada April mendatang di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement