REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Petinju Manny “Pacman” Pacquiao akan berhadapan dengan petinju tak terkalahkan Floyd Mayweather di MGM Arena, Las Vegas Ahad (3/5) pagi WIB. Pertarungan itu nampaknya sudah tak ternanantikan lagi oleh penggemar tinju.
Bahkan, sebelum pertarungan antara Mayweather dan Pacman dimulai, mantan juara tinju sudah mulai membicarakan keduanya dan mempertanyakan siapa yang kuat di antara keduanya.
Seperti Johnny Nelson sang juara tinju kelas WBO dari Inggris. Ia menyebutkan Pacman sudah kalah lima kali selama karirnya. Tapi, kekalahan itu akan membuatnya kuat menerima tantangan Mayweather di MGM Arena.
Ia tak akan sungkan melayangkan tinjunya ke Mayweather. Bahkan terus berusaha untuk membuat Mayweather tersungkur di atas ring. “Pacman sudah pernah kalah. Tapi, kekalahan itu akan membuatnya bangkit dan berani menjatuhkan sang juara,” kata Nelson seperti yang dikutip Sky Sports.
Nelson menilai kekalahan yang pernah dideritanya selama berkari di dunia tinju akan menjadi karakter kuat dalam dirinya. Sebab seorang petinju yang kalah dan berani bangkit untuk bertarung akan mempunyai kekuatan yang berbeda dari sebelumnya. Bahkan, kekuatan itu akan meningkat hingga sepuluh kali lipat dari sebelumnya.
Berbeda dengan Mayweather yang tak pernah kalah selama berkarir di dunia tinju. Memang Mayweather sempurna dalam berkarir. Namun kata Nelson kesempurnaan Mayweather akan menjadi kelemahannya saat bertarung dengan Pacman yang selalu bangkit untuk mengaum di atas ring.
“Mayweather belum pernah merasakan kebangkitan luar biasa. Karena ia tidak pernah kalah selama berkarir. Bahkan ia tidak tahu bagaimana rasanya kalah,” kata Nelson.
Nelson melanjutkan saatnya akan segera datang pada Mayweather untuk belajar merasakan kalah. Jika itu terjadi maka, Mayweather akan menjadi seorang yang rendah hati dan mau menerima kritikan siapapun.
Setelahnya, Mayweather akan menjadi petarung luar biasa di sejarah dunia tinju. Bahkan akan melebihi kehebatan petinju kelasa Welter WBO di sejarah dunia tinju.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
