Jumat 27 Jan 2017 09:39 WIB

Minyak Zaitun Bisa Lebih Berbahaya dari Minyak Goreng

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Minyak zaitun
Foto: flickr
Minyak zaitun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sering muncul anggapan menggunakan olive oil atau minyak zaitun ketika memasak lebih sehat ketimbang minyak goreng. Namun penggunaan tidak tepat malah membuat minyak zaitun lebih berbahaya.

"Olive oil ini minyak lemak tidak jenuh, dan lemak tidak jenuh ini salah satu karkteristiknya tidak stabil ketika dipanaskan,"  kata dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc. Sp.GK.

Minyak zaitun tidak bisa mendapatkan suhu udara yang panas terus menerus. Jika hal tersebut terus berlanjut, bukan manfaat minyak zaitun yang didapatkan, justru malah lemak trans yang akan dikonsumsi oleh tubuh.

Penggunaan minyak kedelai pun sama seperti minyak zaitun yang mudah berubah menjadi lemak trans ketika terus dipanaskan. Saran dr. Tirta, lebih baik ketika menggoreng menggunakan minyak goreng biasa ketimbang minyak zaitun atau minyak kedelai. Minyak kelapa sawit merupakan lemak jenuh yang memang lebih stabil ketika digoreng.

"Sebab stabil, selagi masih bagus tidak ada perubahan seperti sudah gosong atau sudah berasap, sudah jangan dipakai," kata Sekretaris Komite Nasional Gizi dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sebaiknya minyak zaitun digunakan untuk menumis saja dengan kondisi memanaskan hanya sebentar. Ini akan lebih baik untuk mengedarkan panas agar tidak terjadi perubahan ke minyak trans dan mendapat manfaat yang diinginkan.

Baca juga: Ketika Pannacotta Berpadu dengan Buah Ceri

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement